Ilustrasi. Dokter ungkap alasan wanita lebih rentan alami kelelahan kronis. (Freepik/teksomolika)

Kesehatan

Dokter Ungkap Wanita Lebih Rentan Alami Kelelahan Kronis, Simak Penjelasan Ilmiahnya

Minggu 13 Okt 2024, 12:47 WIB

POSKOTA.CO.ID - Kelelahan mungkin wajar dirasakan oleh seseorang terutama dengan aktivitas yang padat.

Namun kelelahan kronis bisa sangat mengganggu keseharian bahkan bisa memicu masalah kesehatan lainnya.

Konon kelelahan kronis lebih rentan dialami oleh wanita daripada pria.

Dikutip dari Women's Health, kelelahan kronis bisa terasa layaknya mencoba bergerak di lumpur dan kabut yang tebal.

Dokter umum Sarah Brewer mengatakan, semua orang bisa mengidap kondisi ini. 

Namun, risiko lebih besar kini mengancam para perempuan yang multitasking dengan semakin banyak kasus dialami kaum hawa di usia 20-40-an.

"Mungkin karena mereka cenderung menangani berbagai aspek kehidupan sekaligus, dan memiliki lebih sedikit waktu untuk memprioritaskan kesehatan mereka sendiri," kata dokter Sarah Brewer yang juga direktur medis Healthspan.

Tanda-tanda kelelahan kronis antara lain tidak bisa berpikir jernih, stres berat, sulit tidur, bibir kering dan pecah-pecah, serta suasana hati yang kacau. 

Gejala lain termasuk munculnya rasa sesak tanpa alasan dan keinginan untuk terus berbaring.

Jika kelelahan berlanjut selama lebih dari empat bulan, Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengatakan itu sangat mungkin merupakan sindrom kelelahan kronis. 

Tidak ada tes khusus untuk itu, jadi diagnosis didasarkan pada gejala yang dialami pasien.

Ketika sindrom kelelahan kronis berlanjut, bisa timbul masalah lain seperti gangguan tidur berkepanjangan, nyeri otot atau persendian, sakit kepala, pusing, serta detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Sementara itu, dokter Sarah Myhill menjelaskan, sindrom kelelahan kronis terjadi ketika mekanisme pengiriman energi dalam tubuh menurun. 

Penulis buku Diagnosis and Treatment of Chronic Fatigue Syndrome and Myalgic Encephalitis itu menjelaskan pula penyebab lain.

"Mungkin, energi sedang digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi kronis. Akibatnya, tidak tersisa energi lagi," jelas Myhill.

Profesional medis punya beragam pendapat mengenai akar penyebab atau pemicu sindrom kelelahan kronis di antaranya infeksi virus, infeksi bakteri, masalah sistem kekebalan tubuh, hormon yang tidak seimbang, masalah kesehatan mental, dan faktor genetika.

Cara termudah mengatasi kelelahan adalah dengan menyesuaikan gaya hidup. Misalnya, lebih cermat memilih makanan bernutrisi lengkap yang dibutuhkan tubuh untuk bisa berfungsi optimal. 

Selain itu, istirahat cukup dan bangun rutinitas waktu tidur yang teratur.

Hindari stimulan seperti kafein dan alkohol di malam hari, dan jauhkan diri dari perangkat elektronik. Jelang tidur, sesuaikan suhu kamar menjadi lebih sejuk.

Cobalah mengendalikan kortisol atau hormon stres. Sebab, bagi sebagian orang, kelelahan kronis mungkin terkait dengan gangguan ritme kortisol.

Pastikan juga cek kesehatan secara rutin, untuk memastikan adanya kekurangan vitamin atau faktor penyebab lainnya. (*)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
Kesehatankelelahankroniswanitadokter'

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor