Jaga Kestabilan Sosial hingga Kesetaraan, Cawagub Jakarta Kun Wardana Abyoto Akan Bangun Peradaban

Jumat 11 Okt 2024, 10:51 WIB
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana bersalaman dengan Pemilik Poskota Azisoko Harmoko dan sejumlah pimpinan saat bersilaturahmi di Kantor Redaksi Poskota, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (10/10/2024). Kedatangan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 tersebut ke kantor redaksi Poskota dalam rangka bersilaturahmi menjalin kedekatan dengan media.Poskota/Ahmad Tri Hawaari

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana bersalaman dengan Pemilik Poskota Azisoko Harmoko dan sejumlah pimpinan saat bersilaturahmi di Kantor Redaksi Poskota, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (10/10/2024). Kedatangan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 tersebut ke kantor redaksi Poskota dalam rangka bersilaturahmi menjalin kedekatan dengan media.Poskota/Ahmad Tri Hawaari

POSKOTA.CO.ID - Calon wakil Gubernur Jakarta nomor urut 02 Kun Wardana Abyoto akan fokus membangun peradaban Kota Jakarta.

Menurut dia peradaban penting dilestarikan untuk menciptakan masyarakat yang dapat bersimbiosis atau saling berhubungan satu sama lain.

Hal itu disampaikan Kun Wardana saat melakukan kunjungan ke Kantor Harian Poskota di Jalan Bang Pitung, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Peradaban akan menciptakan masyarakat, misalnya dari sisi kestabilan sosial atau ketidaksetaraan yang menimbulkan kehancuran," kata Kun kepada redaksi Poskota, Kamis, 10 Oktober 2024.

Pria yang akrab disapa bayi ajaib ini berujar bahwa salah satu inovasi dalam membangun peradaban yang akan dilakukan di antaranya bekerja secara kolektif.

Kun menuturkan masyarakat bisa memanfaatkan teknologi yang ada seiring pesatnya perkembangan teknologi. Inovasi yang disiapkan cawagub independen ini yaitu dengan cara menyiapkan internet gratis kepada masyarakat.

Program ini masih dalam pengkajian supaya implementasinya berjalan maksimal. Penyediaan internet gratis ini bukan tanpa dasar digelontorkan Kun. Melainkan ia melihat potensi besar di sana.

"Masyarakat bisa menikmati internet gratis ini dengan hal-hal positif. Sekarang ini kan sudah digital, apapun bisa dilakukan melalui digital, termasuk mencari uang," katanya.

Kun menuturkan, penyediaan internet gratis khususnya untuk generasi anak muda ini juga bertujuan untuk melihat sejauh mana kreativitas anak muda.

"Jadi kreativitas mereka akan terbuka. Sehingga nanti akan terlihat potensinya, apakah nantinya bisa dikembangkan atau tidak," tuturnya.

Teknologi Bantu Ekonomi Masyarakat

Kun berujar dengan teknologi yang ada masyarakat sebenarnya sangat mudah untuk mencari uang. Tentu dengan modal kreativitas yang dijual.

"Misalnya menjadi konten kreator, atau mereka bisa berjualan, atau mengembangkan produk mereka di situ. Nah ujungnya apa? Akan ada lapangan pekerjaan di situ," ucapnya.

Bahkan, dirinya menyanggupi untuk memberikan bantuan bagi masyarakat jika tidak mempunyai alat sebagai penunjang, misalnya laptop dan sejenisnya.

"Kita sudah ngomong sama asosiasi pengusaha TIK nasional, dia bilang kita siap, kita bisa berikan kredit lunak untuk kur digital kita sebut, bisa sampai Rp10 juta untuk beli webcam yang bagus, mikrofon yang bagus, tv, atau tripod," katanya.

"Itu kita bisa beli KUR dengan bunga yang sangat murah. Kita juga ada pembina dan kita didukung sama pelatihan dan lembaga diklat profesi," tambah Kun.

Sampai saat ini penyediaan internet gratis kepada masyarakat masih terus digodok hingga menemukan formula yang tepat.

Sebab, penyediaan internet gratis kepada masyarakat tidak bisa dilakukan sembarangan. Perlu juga disiapkan mitigasi.

Meski begitu, Kun memastikan tidak akan menghilangkan program dari penjabat Gubernur sebelumnya yaitu penyediaan internet gratis di titik tertentu.

"Seperti Jak Wifi dan lain-lain, justru nantinya kita akan kembangkan, bukan malah kita hilangkan," pungkasnya.

Di samping itu, Kun menyampaikan nantinya beriringan dengan program itu, akan ada pelatihan kerja bagi masyarakat.

Program pelatihan kerja bagi masyarakat dinilai tepat dalam menumbuhkan kesejahteraan masyarakat.

"Saya mau kasih contoh pengamen di Jakarta Timur, dia tinggal di kolong jembatan, hanya modal suara dia bisa jadi jutawan," ucap Kun.

"Siapa pasarnya? 2,7 juta orang (pengikut sosmednya), itu masih satu orang ya, belum istrinya, belum anaknya," sambungnya.

Maka itu Kun beranggapan jika penyediaan internet gratis kepada masyarakat ini sengaja diberikan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat.

"Karena sementara ini, orang gak bisa mengekspresikan karena internet mahal, 33 GB Rp100 ribu sudah habis," tukasnya.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait
News Update