"Misalnya menjadi konten kreator, atau mereka bisa berjualan, atau mengembangkan produk mereka di situ. Nah ujungnya apa? Akan ada lapangan pekerjaan di situ," ucapnya.
Bahkan, dirinya menyanggupi untuk memberikan bantuan bagi masyarakat jika tidak mempunyai alat sebagai penunjang, misalnya laptop dan sejenisnya.
"Kita sudah ngomong sama asosiasi pengusaha TIK nasional, dia bilang kita siap, kita bisa berikan kredit lunak untuk kur digital kita sebut, bisa sampai Rp10 juta untuk beli webcam yang bagus, mikrofon yang bagus, tv, atau tripod," katanya.
"Itu kita bisa beli KUR dengan bunga yang sangat murah. Kita juga ada pembina dan kita didukung sama pelatihan dan lembaga diklat profesi," tambah Kun.
Sampai saat ini penyediaan internet gratis kepada masyarakat masih terus digodok hingga menemukan formula yang tepat.
Sebab, penyediaan internet gratis kepada masyarakat tidak bisa dilakukan sembarangan. Perlu juga disiapkan mitigasi.
Meski begitu, Kun memastikan tidak akan menghilangkan program dari penjabat Gubernur sebelumnya yaitu penyediaan internet gratis di titik tertentu.
"Seperti Jak Wifi dan lain-lain, justru nantinya kita akan kembangkan, bukan malah kita hilangkan," pungkasnya.
Di samping itu, Kun menyampaikan nantinya beriringan dengan program itu, akan ada pelatihan kerja bagi masyarakat.
Program pelatihan kerja bagi masyarakat dinilai tepat dalam menumbuhkan kesejahteraan masyarakat.
"Saya mau kasih contoh pengamen di Jakarta Timur, dia tinggal di kolong jembatan, hanya modal suara dia bisa jadi jutawan," ucap Kun.
"Siapa pasarnya? 2,7 juta orang (pengikut sosmednya), itu masih satu orang ya, belum istrinya, belum anaknya," sambungnya.