POSKOTA.CO.ID - Obesitas merupakan hal disebut-sebut bisa menjadi pemicu beragam penyakit termasuk kanker.
Pasalnya, obesitas dinilai sebagai kondisi yang sanagt memengaruhi organ tubuh.
Dikutip dari The Guardian, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Oncology mengemukakan kasus kanker orang berusia 14 hingga 49 tahun meningkat hampir 80 persen.
Dalam data tersebut, dari 1,82 juta menjadi 3,26 juta antara tahun 1990 hingga 2019.
Sebuah tinjauan pada 2022 terhadap catatan registrasi kanker dari 44 negara menemukan bahwa kejadian kanker dini meningkat pesat untuk 14 jenis kanker dan peningkatan ini terjadi di banyak negara berpenghasilan menengah dan tinggi.
Menurut Indeks Massa Tubuh yang digunakan sebagai skala pengukuran, atau orang dewasa, seseorang dengan BMI 25,0 hingga 29,9 dianggap kelebihan berat badan.
Jadi seseorang dengan BMI 30,0 atau lebih tinggi mengalami obesitas.
Sementara itu, Pusat Pengendalian Penyakit menjelaskan, kelebihan berat badan dan obesitas dapat menyebabkan perubahan pada tubuh termasuk peradangan jangka panjang dan kadar insulin yang lebih tinggi dari normal, faktor pertumbuhan mirip insulin, dan hormon seks.
Resiko kanker meningkat seiring dengan bertambahnya berat badan berlebih yang dimiliki seseorang dan semakin lama seseorang mengalami kelebihan berat badan.
Itulah alasan yang diungkap studi ilmiah terkait dampak obesitas, sehingga perlu bagi setiap orang memastikan bahwa berat badannya dalam kondisi aman. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.