Rutin Makan Buah Stoberi Bisa Cegah Gangguan Kesehatan Mental, Benarkah? Cek Hasil Studi Ilmiahnya

Jumat 04 Okt 2024, 10:08 WIB
Ilustrasi. Studi ilmiah ungkap buah stroberi bisa cegah masalah atau gangguan kesehatan mental. (Freepik/user15285612)

Ilustrasi. Studi ilmiah ungkap buah stroberi bisa cegah masalah atau gangguan kesehatan mental. (Freepik/user15285612)

POSKOTA.CO.ID - Buah Stoberi merupakan salah satu buah yang banyak digemari.

Selain itu, buah stroberi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Namun rupanya tak hanya itu, buah yang rasanya cenderung asam manis ini juga diklaim baik untuk cegah masalah kesehatan mental.

Dikutip dari Mirror, sebuah studiilmiah yang dilakukan oleh tim peneliti dari Amerika Serikat dan telah dipublikasikan di jurnal Nutrients mengungkap konsumsi buah stroberi setiap hari dapat membantu menangkal demensia dan depresi.

Peserta penelitian yang makan stroberi setiap hari selama 12 pekan mengalami banyak perubahan positif. 

Efeknya, yaitu peningkatan suasana hati, berkurangnya masalah ingatan, dan penurunan gejala depresi pada orang dewasa paruh baya yang kelebihan berat badan.

Ada lima pria dan 25 perempuan yang dibagi menjadi dua kelompok. Grup pertama menerima bubuk stroberi yang dibuat dari buah utuh, sedangkan kelompok kedua menerima bubuk kontrol yang dirancang dengan rasa yang sama, tetapi tidak memiliki nutrisi yang sama.

Jumlah porsi hariannya adalah 13 gram bubuk stroberi, atau setara dengan satu cangkir stroberi. 

Setelah 12 pekan, peserta yang diberi bubuk dari buah stroberi asli mengalami lebih sedikit kesalahan ketika mengerjakan tugas mendengarkan kata-kata. Mereka juga melaporkan tingkat gejala depresi yang lebih rendah.

Profesor Robert Krikorian dari Pusat Kesehatan Akademik Universitas Cincinnati, Ohio, AS, yang tergabung dalam tim peneliti mengatakan bahwa efek itu kemungkinan besar disebabkan oleh sifat antiinflamasi stroberi. Itu didapat dari kandungan antosianin dalam buah stroberi.

"Selain itu, peradangan kemungkinan besar merupakan faktor yang berkontribusi terhadap gangguan metabolisme seperti obesitas, pra-diabetes, dan diabetes tipe dua," kata Krikorian.

Berita Terkait
News Update