Video amatir yang memperlihatkan proyek pembangunan jembatan di Malang hanyut terbawa banjir. (Tangkapan Layar/ Instagram @lagi.viral)

NEWS

Akibat Hujan Deras, Proyek Pembangunan Jembatan di Malang Hanyut Terbawa Banjir

Jumat 27 Sep 2024, 12:36 WIB

POSKOTA.CO.ID - Terdapat sebuah video memperlihatkan sebuah proyek jembatan hanya yang hanyut terbawa arus banjir dan viral di media sosial.

Diketahui peristiwa terjadi diatas sungai Sukun yang memisahkan antara Desa Pakisaji dan Desa Sutojayan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Selasa, 24 September 2024 pukul 15.00 WIB.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @lagi.viral pada Kamis 26 September 2024.

Kerangka bekisting tersebut hanyut terbawa derasnya aliran air yang lewat dibawahnya.

Diduga sungai tersebut meluap akibat wilayah tersebut diguyur hujan lebat dari pagi hari.

Diketahui proyel tersebut diprakarsai oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang menggunakan dana yang dihasilkan oleh APBD Kabupaten Malang.

Diketahui bahwa proyek ini memiliki anggaran hingga Rp465.555.000 dengan waktu pelaksaan 160 hari mulai dari 16 Juli 2024.

Berdasarkan keterangan dari pelaksana pembangunan dari CV Raditya Jasa Pratama memiliki kerugian hingga Rp50 juta atas peristiwa ini.

"Kerugiannya kalau dihitung sampai Rp50 juta. Itu yang hanyut ada kayu balok, kayu usuk, triplek dan besi. Harga besi ukuran 25 satu lonjornya itu Rp425 ribu," kata penanggung jawab dari CV Raditya Jasa Pratama, Vien Sunoko.

Hingga saat ini pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari pihak Dinas Kabupaten Malang untuk kegiatan selanjutnya.

Atas kejadian ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan berupa alat berat.

Hal ini diharapkan dapat membantu proses penormalisasian tempat kejadian sekitar proyek.

"Kemarin itu ada banjir kiriman di Kali Sukun, hari ini kita datangkan alat berat untuk normalisasi sungai. Karena adanya sedimentasi serta sampah yang terbawa banjir," ujar Khairul.

Khairul melanjutkan bahwa banjir tersebut membawa sampah sehingga merobohkan material kayu bekisting sebagai penyangga yang sudah disiapkan untik pengecoran.

Sementara untuk pondasi utama dan besi-besi penyangga tidak terbawa arus serta masih dapat digunakan.

"yang ikut hanyut kemarin karena besarnya debit air yang rata dengan bibir sungai adalah hanya bekisting saja. Bekisting itu hanya triplek dan kayu-kayu, rangka besinya pun masih bisa dipakai, rangka besinya masih utuh belum selesai pembesian kemarin," ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, Khairul mengatakan kepada petugas proyek untuk menggunakan penyangga bekisting dari besi saja agar bangunan tetap kokoh.

"Dengan pengalaman ini, kami ubah metode kerja kita. Kita minta semua tim konsultan maupun rekanan, misalnya pengurangan kayu stager yang bisa menghalangi aliran air diganti dengan baja WF," lanjut Khairul.

Khairul mengatakan bahwa pekerjaan proyek ini direncanakan selesai pada Desember 2024 agar bisa digunakan secara penuh oleh masyarakat.

Proses rehabiltasi ini merupakan apresiasi penuh pemerintah Kabupaten Malang pada masyarakat daerah tersebut.

"Jembatan ini kita lakukan perbaikan semata-mata untuk memenuhi aspirasi masyarakat. Karena jembatan lama sudah lama usiannya, masyarakat khawatir tidak kuat menahan beban kendaraan maupun arus air," ungkapnya.

Jembatan ini juga diadakan perluasan hingga lebar 5 meter dan panjang 10 meter agar kendaraan roda 4 bisa melintasinya.

"Sehingga lebar awal hanya 4 meter kita tambah 5,5 meter dan panjangnya menjadi 10 meter," tegasnya.

Hingga saat ini proses pembersihan masih berlangsung dan akan segera memulai proses pembangunan ketika semua bahan siap dibangun kembali.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News  dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.  

Tags:
viralmedia sosialproyek pembangunan jembatan hanyutKabupaten Malangsungai sukunHujan Deras

Raihan Ali Putra Santoso

Reporter

Raihan Ali Putra Santoso

Editor