POSKOTA.CO.ID - Pakar keuangan pribadi Robert Kiyosaki mengungkap jenis investasi yang menurutnya perlu dihindari. Investasi tersebut dinilai berpotensi besar mengakibatkan kerugian.
Penulis buku keuangan Rich Dad Poor Dad itu menyebut salah satu instrumen investasi yang justru berbahaya. Investasi yang dimaksud merujuk pada obligasi Treasury AS.
Kiyosaki menjelaskan, peningkatan penerbitan obligasi Treasury AS merupakan penyebab utang. Hal inilah yang menurut dia akan menghancurkan ekonomi AS.
Penjelasan Kiyosaki itu disampaikan dalam sebuah episode podcast The Rich Dad Channel bersama pakar keuangan Adam Taggart, yang disiarkan pada 12 September 2024, dikutip pada Kamis, 26 September 2024.
Obligasi Treasury merujuk pada instrumen utang jangka panjang yang diterbitkan dan dijual untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan memungkinkan pembeli untuk memperdagangkannya di pasar sekunder.
Namun, Kiyosaki berpendapat bahwa obligasi tersebut mungkin bukan jenis investasi terbaik karena suku bunga tumbuh lebih cepat dari sebelumnya.
Kiyosaki memaparkan, suku bunga terus turun karena mereka ingin orang-orang mengajukan pinjaman untuk menstimulasi ekonomi.
"Hutang kita pun naik. Ketika suku bunga turun, The Fed mencetak lebih banyak uang, dan hutang nasional kita yang ditanggung oleh para pembayar pajak terus naik. Namun saat mereka menaikkan suku bunga, utang itu akan membunuh kita karena terlalu mahal," tutur Kiyosaki.
Dia juga menunjukkan, pembayar pajak AS membayar hutang dan menderita karena sesuatu yang telah dilakukan pemerintah.
Pada saat yang sama, pendidik keuangan itu menegaskan kembali preferensinya terhadap aset riil, yaitu emas, perak, dan Bitcoin (BTC) daripada "aset palsu" seperti obligasi AS.
Kiyosaki juga berbagi pandangannya bahwa Bitcoin mungkin akan segera meledak harganya karena kebijakan moneter Federal Reserve yang akan datang.
Dia juga berharap agar orang-orang menyudahi perdebatan terkait aset mana yang lebih baik, bitcoin atau emas.
Ia menekankan, satu-satu fakta terpenting adalah kepemilikan aset-aset tersebut. Mendebatkan hal tersebut sama saja dengan mendiskusikan apakah sebaiknya memilih Ferrari atau Lamborghini, sementara yang membicarakannya tidak dapat memiliki dua mobil tersebut.
sumber: finbold.com
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.