Jangan Gunakan Ini Kalau Ingin Kaya, Robert Kiyosaki Ungkap Aset Berharga yang Wajib Dimiliki dalam Hidup

Selasa 24 Sep 2024, 18:23 WIB
Robert Kiyosaki. (sumber: tangkapan layar youtube/Finance with Sharan)

Robert Kiyosaki. (sumber: tangkapan layar youtube/Finance with Sharan)

POSKOTA.CO.ID - Pakar keuangan pribadi Robert Kiyosaki membagikan cara agar seseorang keluar dari kemiskinan dan hidup dengan bebas finansial.

Selama ini banyak orang yang menyimpan uang kertas, misalnya menabungnya di bank atau semacamnya. Menurut Kiyosaki, hal tersebut hanya akan memicu masalah di kemudian hari.

Dia pun menjelaskan penyebabnya, yaitu naiknya inflasi secara terus-menerus yang menggerogoti nilai uang kertas tersebut.

"Ketika Fed (Federal Reserve/Bank Sentral AS) mencetak uang, orang kaya menjadi lebih kaya. Orang miskin dan kelas menengah menjadi lebih miskin," kata dia, dikutip dari akun X pribadinya, Selasa, 24 September 2024.

Mengapa demikian? Kiyosaki mengawali penjelasan dengan menguraikan pertemuannya dengan seorang teman yang merupakan generasi boomer.

"Makan malam dengan seorang teman boomer. Dia mengatakan bahwa banyak generasi boomer yang keluar dari masa pensiun karena inflasi telah menggerogoti 401k (400 ribu dolar AS) mereka. Mereka tidak mampu lagi hidup dengan 'telur sarang' mereka," jelas Kiyosaki.

Bitcoin, Emas dan Perak

Dalam cuitan tersebut, dia mengingatkan agar jangan menjadi pecundang dan mengingat selalu pelajaran dari Rich Dad tentang uang palsu.

"Mencetak uang palsu menyebabkan aset seperti Emas, Perak, dan Bitcoin naik harganya. Mencetak uang palsu juga menyebabkan makanan, bahan bakar, dan kesenangan naik harganya," tuturnya.

"Itulah mengapa generasi Boomers keluar dari masa pensiun. Sarang mereka dipenuhi dengan aset palsu dan uang palsu," tambahnya.

Kiyosaki kembali mengingatkan supaya jangan menjadi pecundang di usia senja, yaitu dengan menyimpan uang palsu dan aset palsu.

"Jadilah pensiunan muda dan kaya yang bebas secara finansial, karena Anda menyimpan aset yang sebenarnya. Emas, perak dan bitcoin," tuturnya.

Berita Terkait

News Update