POSKOTA.CO.ID - Sekelompok pendemo mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin, 23 September 2024. Mereka menolak eksekusi atas tanah negara yang ditempati.
Sebelum masuk halaman Gedung PN Jakarta Timur, para pendemo menggelar aksi di luar gedung sambil bakar ban dengan berorasi menuntut pembatalan eksekusi tanah di Kayu Putih, Pulo Gadung.
Setelah saling dorong antara petugas dengan pendemo tak terhindarkan, akhirnya pendemo merangsek masuk halaman PN Jakarta Timur.
Merespon aksi tersebut, Ketua PN Jakarta Timur Marliyus didampingi Humas Immanuel Tarigan dan Herbert Harefa serta Panitera Marlin Simanjuntak langsung menemui para pendemo.
Marliyus menyampaikan bahwa keadilan itu merupakan milik semua orang. Oleh karena itu, dia menjanjikan akan mempertimbangkan tuntutan para pendemo.
"Buat ibu-ibu, adik-adik mahasiswa, nanti akan kami pertimbangkan kembali. Memang semuanya keadilan itu harus untuk seluruh orang. Nanti kita tinjau kembali ya," ujar Marliyus.
Bahkan ia mengutarakan sejak berdinas di PN Jakarta Timur belum pernah ada yang melakukan aksi hingga masuk ke pengadilan.
"Sebetulnya saya sudah rindu untuk didemo. Dua tahun di sini tidak ada demo saya. Alhamdulillah adek-adek sudah datang ke sini, kami sudah pahami," terangnya.
Humas PN Jakarta Timur Immanuel Tarigan menambahkan bahwa pihaknya tidak menutup pintu kepada mereka yang akan menyuarakan aspirasinya.
"Menyampaikan aspirasi seperti ini, karena UU memang mengatur tentang kebebasan mengeluarkan pendapat. Tetapi jangan sampai anarkis," terangnya.
Pada kesempatan itu, Marice, seorang janda mengaku dizalimi oknum petugas dengan cara mengusirnya dari lahan yang akan dikosongkan. Padahal, katanya, tanah yang ditempati tersebut merupakan lahan negara.
"Kita janda-janda diusir dari tanah negara, kan itu. Seorang oknum petugas pak menzalimi kita terus. Selama 7 tahun pak, dalam 3 bulan datang surat kepada kami. Tidur pun ga bisa," katanya sambil menangis.
Oleh karena itu, mereka tidak rela jika tanah yang ditempati dieksekusi begitu saja.
"Ini tanah pemerintah pak. Kecuali pemerintah yang usir, kita terima dengan baik pak. Kasihanlah melihat kami pak," ujarnya dengan sedih.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.