POSKOTA.CO.ID - Gempa bumi utama yang terjadi pada Rabu, 18 September 2024, pukul 09:41:08 WIB diakibatkan aktivitas sesar aktif.
Hal ini dikemukakan oleh Kepala Badan Geologi M. Wafid dalam keterangan tertulisnya yang diterima Poskota hari ini.
Dijelaskannya, lokasi pusat gempa bumi terletak di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Wilayah tersebut pada umumnya tersusun oleh morfologi dataran bergelombang dan perbukitan bergelombang hingga terjal.
Berdasarkan data Badan Geologi (BG) wilayah ini dominan tersusun oleh tanah sedang (kelas D) pada dataran bergelombang, serta tanah keras (kelas C) pada morfologi perbukitan.
"Data BG memperlihatkan daerah di sekitar pusat gempa bumi pada umumnya tersusun oleh batuan berumur Kuarter (batuan sedimen dan batuan gunungapi). Sebagian batuan Kuarter tersebut telah mengalami pelapukan," beber M. Wafid.
Batuan yang telah mengalami pelapukan dikatakan Wafid pada umumnya bersifat lepas, urai, tidak terkonsolidasi dan memperkuat efek guncangan gempa bumi.
"Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif," tegasnya.
Menurut data BG, dilanjutkannya sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah. "Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat," ucapnya.
Pihaknya pun menghimbau bagi masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman.
"Bangunan di Kabupaten Bandung harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan dan harus dilengkapi dengan jalur serta tempat evakuasi," terangnya.
Dirinya pun menyarankan kepada aparatur daerah khususnya Kabupaten Bandung karena tergolong rawan gempa bumi. "Maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural," terangnya.