AWALNYA saling titip salam, kemudian berbalas salam, berlanjut janjian, lantas ketemuan berinteraksi secara langsung alias tatap muka. Berikutnya terserah Anda.
“Ini ngomong apaan sih, kayak orang pacaran saja,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Ini bukan soal pacaran, tetapi awal membangun komunikasi sebagaimana layaknya hubungan antar-manusia sebagai makhluk sosial,” kata Yudi menjelaskan.
“Iya, itu bagi orang yang belum saling kenal. Kalau sudah kenal seperti kita, langsung saja, kapan kita ngopi bareng,” kata Heri.
“Yang sudah kenal pun, karena jarang ketemu harus diawali saling titip salam, apalagi kalau ada hambatan komunikasi karena sesuatu hal. Jika saling merespons salam berarti ada kehendak untuk memperbaiki hubungan,” kata mas Bro.
“Betul juga dalam dunia politik pun, kadang saling memberi sinyal. Titip salam salah satu di antaranya. Silaturahmi politik tidak ujug- ujug, apalagi melibatkan orang-orang penting, tokoh bangsa,” kata Heri.
“Iya kabarnya Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri sudah saling titip salam hormat. Ini tanda- tanda akan ada pertemuan kedua tokoh bangsa dimaksud,”kata mas Bro.
Seperti diberitakan, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan Presiden terpilih sekaligus Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketum PDIP, Megawati saling memberi salam hormat.
Muzani menyampaikan pertemuan Prabowo dan Megawati akan segera terjadi. “Insya Allah akan terjadi sebelum pelantikan,” kata Muzani, di Jakarta, Senin, 9 September 2024 lalu.
Seperti diketahui, sesuai jadwal KPU, pelantikan Presiden dan Wapres terpilih dilakukan pada 20 Oktober 2024.
“Berarti pertemuan bisa minggu depan, minggu depannya lagi. Bisa juga awal atau pertengahan bulan depan ya,” kata Yudi.
“Semua berharap pertemuan kedua tokoh berpengaruh ini dapat segera terjadi untuk semakin menyejukkan suasana politik negeri kita ini, apalagi keduanya selama ini hubungan cukup baik, nggak ada masalah” kata Heri.
“Ya kalau beda sikap politik wajar saja, namanya juga dinamika politik. Berseberangan ketika pilpres sah – sah saja.Tetapi selesai pilpres, tak lagi berseberangan,” kata mas Bro.
“Kalau sudah menyangkut urusan negara di atas segalanya. Saya yakin itu karena keduanya adalah sosok teladan kenegarawanan,” tambah Heri. (Joko Lestari)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari.