Betulkah Ada Joki Pelunas Pinjol? Begini Penjelasannya, Jangan Keliru

Minggu 08 Sep 2024, 23:59 WIB
Berikut penjelasan terkait joki pelunas pinjol, menjadi solusi atau justru makin menyusahkan nasabah? (freepik)

Berikut penjelasan terkait joki pelunas pinjol, menjadi solusi atau justru makin menyusahkan nasabah? (freepik)

POSKOTA.CO.ID - Beredar isu tunggakan nasabah gagal bayar (galbay) pinjaman online (pinjol) dapat diselesaikan joki. Begini penjelasannya.

Otoritas Jasa Keuangan mencatat tunggakan pinjol di seluruh Indonesia mencapai Rp66,99 triliun. Artinya, 18,33 juta pengguna kesulitan membayar pinjaman.

Sebagian besar masyarakat memiliki kesulitannya masing-masing dalam mengembalikan pinjaman uang kepada aplikasi pinjol.

Terlepas dari kesulitan yang dihadapi masyarakat menunaikan kewajiban membayar pinjaman, belakangan beredar isu adanya joki pelunas pinjol.

Mereka hadir di tengah-tengah maraknya kredit macet para nasabah pinjol. Aksi mereka dilakukan dengan mengiming-imingi pelunasan pinjaman online.

Namun, kanal YouTube Fintech ID menerangkan, sebagian besar joki pinjol justru modus. Ujung-ujungnya, para nasabah berpotensi terkena penipuan.

"Saya memaklumi, kalian itu pastinya udah terdesak, bingung, dan enggak bisa berpikiran jernih. Dan sebuah penawaran yang terdengar indah, akan membuat kalian goyah," ujarnya.

Fintech menilai, jasa joki pelunas tunggakan pinjol terkesan tidak masuk akal. Cara-cara mereka juga tidak menjamin keberhasilan kredit lunas.

"Kenapa enggak dia memperkaya diri aja, ngebobol semuanya sendiri? Kan, enggak masuk akal. Mereka harus mencari uang yang begitu besar dari orang lain sebagai komisi atas jasa dia," tuturnya.

Kendati demikian, ia tidak menampik ada joki pelunas pinjol yang benar-benar membantu debitur untuk menyelesaikan tunggakan galbay pinjol.

Hanya saja, mayoritas joki pelunas pinjol memang bakal mengakali para nasabah saja. Sementara masyarakat akan menanggung masalah yang lebih besar.
 
"Mungkin ini akan menjadi solusi yang gampang di awal, tapi bencana di akhir," ujar Fintech.

Berita Terkait
News Update