Ada 7 fakta baru terkait penyakit Mpox atau cacar monyet yang dinyatakan WHO sebagai darurat kesehatan global. WHO. (Dok. Kemenkes RI)

Kesehatan

Waspada! Cacar Monyet Dikabarkan Bakal Jadi Pandemi Seperti Covid-19 Menurut WHO, Berikut 7 Fakta Baru yang Harus DIketahui

Kamis 05 Sep 2024, 15:13 WIB

POSKOTA.CO.ID – Wabah Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet telah diumumkan sebagai PHEIC oleh WHO, sehingga masyarakat diharap waspada. 

Saat ini, wabah Mpox sedang menjadi perhatian dunia, terutama dunia kesehatan. Di Indonesia sendiri sejak 2022 dilaporkan telah terjadi 88 kasus Monkeypox.

Dalam situs resmi World Health Organization (WHO) pada 14 Agustus 2024, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur PBB, menyatakan kondisi terbarunya.

WHO melaporkan bahwa Cacar Monyet yang sedang terjadi adalah Public Health Emergency of Internasional Concern (PHEIC) atau kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian global.

Hal ini tentunya perlu penanganan ekstra dan keputusan yang serius, mengingat dunia global baru saja keluar dari ancaman pandemi Covid-19.

Kasus mpox pertama kali dilaporkan di kawasan negara-negara Afrika, kemudian menjadi menyebar berbagai negara dunia hingga saat ini, salah satunya di Indonesia.

Untuk kasus di Indonesia, sejumlah sampel kasus pada pasien yang terjangkit virus Mpox, menunjukkan bahwa virus monkeypox Clade IIb, dan semuanya telah dinyatakan sembuh.

Namun melansir RRI, Prof. dr. Amin Soebandrio, Ph.D, SpMK, Guru Besar Departemen Mikrobiologi FKUI, menyatakan bahwa masyarakat Indonesia harus tetap waspada.

Hal ini karena galur Clade I mpox yang lebih mematikan, bahkan dapat masuk ke tanah air. Sehingga meski telah dinyatakan sembuh, namun masyarakat diminta jangan lengah.

Jika begitu, apa saja yang harus dilakukan masyarakat agar tidak terjangkiti wabah tersebut? Berikut ini 7 fakta tentang cacar monyet yang harus diketahui.

Fakta Baru Cacar Monyet atau Virus Mpox

Dengan memperhatikan fakta baru dari virus Cacar Monyet ini diharapkan masyarakat dapat tetap waspada dan tidak terjangkiti penyat tersebut:

1. Wabah Mpox berawal dari virus cacar monyet yang berasal dari genus Orthopoxvirus, dan memiliki dua clade, yaitu Clade I dan II.

2. Ciri khas yang dari orang yang terjangkit virus Mpox adalah demam, ruam kulit, sakit kepala, nyeri otot dan punggung, daya tahan tubuh menurun, dan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening.

3. Bis dipastikan awalnya berasal dari gigitan atau cakaran hewan pengerat dan primata seperti tikus dan monyet yang telah terinfeksi.

4. Dapat ditularkan melalui kontak fisik pada penderita dengan luka terbuka, transfusi darah, hingga hubungan seksual.

5. Menurut temuan terbaru, penularan juga dapat terjadi melalui percikan air liur penderita yang kemungkinan tertular saat sedang bertatap muka.

6. Untuk menguji apakah seseorang telah terinfeksi virus Mpox atau tidak, dapat diuji dengan metode PCR dengan menggunakan bahan lesi kulit.

7. Vaksin Mpox saat ini telah disediakan yang dapat digunakan untuk terapi penyembuhan pada pasien yang telah terinfeksi. 

Untuk penggunaan di Indonesia, tersedia MVA-BN yang merupakan turunan smallpox generasi ke-3 dan telah mendapat rekomendasi WHO untuk mengatasi wabah Cacar Monyet.

Selain itu, adanya vaksin sebagai terapi penyembuhan pun telah tersedia secara gratis dengan beberapa ketentuan. Yakni, pemberian vaksin hanya untuk wilayah-wilayah yang melaporkan adanya kasus mpox. 

Ini karena ketersediaannya masih terbatas, sehingga pemberian vaksin akan lebih diutamakan di daerah yang telah melaporkan kasus.

Demikianlah penjelasan mengenai 7 fakta terbaru wabah mpox yang telah dikategorikan sebagai PHEIC oleh WHO.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
Wabah MpoxCacar Monyetrekomendasi WHOfakta baru cacar monyet

Fia Afifah Rahmah

Reporter

Fia Afifah Rahmah

Editor