Setelah Viral, Inikah Penyebab PMI di Jepang Bikin Ulah Hingga Netizen Sebut Ada Peran Pemerintah?

Senin 02 Sep 2024, 10:15 WIB
Ini beberapa gambar dari potongan video yang menungjukkan aktivitas PMI Jepang yang bikin ulah hingga meresahkan masyarakat sekitar. (X/@minako_sa***)

Ini beberapa gambar dari potongan video yang menungjukkan aktivitas PMI Jepang yang bikin ulah hingga meresahkan masyarakat sekitar. (X/@minako_sa***)

Dia menyebutkan bahwa parafrase yang diungkapkan adalah bullying di pabrik Jepang parah, jam kerja ada yang tak sesuai SOP, bahkan sampai dipukuli. “Dulu sempet banyak up tiktok," tambahnya.

Dia menyebutkan bahwa PHD Indonesia itu isunya yang diangkat lebih kepada motif ekonomi, UMT yang kecil, susahnya mencari kerja, dan sebagainya.

Asal organisasi PHD ini juga disebutkan ada persatuan silat tertentu yang didirikan sebagai upaya agar silat bisa diajarkan ke non-bangsawan sambil menunjukkan screen shoot Wikipedia tentang sebuah aliran silat.

“Nah, sebagian kecil dari anak mudanya membentuk PHD. Not necessarily underbow, tapi "berangkat dari kampung halaman yang sama dan relate dengan struggle itu," jelasnya.

Akun tersebut mendeskripsikan bahwa PHD ini memiliki value ala-ala joker, yang memposisikan diri sebagai us against everybody.

“Konsepnya itu nggak mau cari masalah, tapi nyari #tampil dan berkelompok agar ada sesuatu yang ditunjukkan. (Masih rumor) Katanya berfungsi sebagai organisasi pseudo-serikat,” terangnya.

“Tetapi bahwa worker abuses di Jepang (baik pabrik atau perusahaan) itu menjadi faktor pemicu kenapa pada gabung, itu anecdotally benar,” tambahnya.

Selanjutnya, falsafah persatuan silat dianggap relevan dengan apa yang terjadi dengan PMI Jepang tersebut relevan, apalagi secara dialektika yang terlihat runutan sebab-akibat.

“Silat ala kesatria, kebersamaan, tahan rasa sakit, lapang dada -> jadi ormas besar dgn 1jt+ member -> beberapa anak2 mudanya ketemu pabrik/kapitalisme ->,” paparnya.

Ada yang me-reply postingan tersebut dengan memberikan gambaran bagaimana dunia kerja di Jepang yang Sebagian besar dirasakan oleh WNI di sana.

“Tanpa membenarkan geng2annya sama sekali, tapi memang isu Kenshusei/Jishusei (semacam pekerja magang) ini sering jd masalah sih. Mereka kerja di bidang 3K (kitanai, kitsui, kiken/kotor, keras, bahaya), lalu -kasarnya- kerjanya fulltime tapi bayarannya magang,” kata @bimapraw***.

Akun @ddirtytis*** kemudian menimpali bahwa dari pengalaman pribadinya, hal tersebut tidak mempengaruhi penyelesaian konflik di tempat kerja. 

Berita Terkait
News Update