Monkeypox Sudah Masuk Indonesia, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya Menurut Kemenkes RI

Senin 02 Sep 2024, 19:35 WIB
Kasus monkeypox atau cacar monyet sudah masuk Indonesia, ini gejala yang harus dihindari. Foto: Pixabay.

Kasus monkeypox atau cacar monyet sudah masuk Indonesia, ini gejala yang harus dihindari. Foto: Pixabay.

Ibu hamil, anak-anak dan orang-orang yang memiliki penyakit kekebalan tubuh berisiko lebih tinggi untuk tertular dan menyebabkan gejalanyang lebih parah hingga komplikasi.

Gejala Penyakit Monkeypox

Monkeypox memiliki berbagai tanda dan gejala. Ada beberapa orang yang memiliki gejala ringan, namun yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih berat

Gejala Monkeypox biasanya seperti demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit. 

Adanya Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam berkembang mulai dari bintik merah, lepuh cairan bening, lepuh nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.

Ruam juga cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Tapi bisa juga ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata. 

Gejala ini biasanya berlangsung antara 2-4 minggu dan sembuh sendiri. Namun pada beberapa orang dapat menyebabkan komplikasi medis bahkan hingga kematian. 

Komplikasi dari penyakit Monkeypox termasuk infeksi kulit sekunder, pneumonia, gangguan kesadaran, dan masalah mata. 

Meski begitu, tingkat kematian dari penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk akses terhadap layanan kesehatan.

Cara Menghindari Penyakit Monkeypox

Kamu bisa melindungi diri dengan membatasi kontak dengan suspek atau orang yang sudah terkonfirmasi monkeypox atau dengan hewan yang berisiko menularkan. 

Selain itu, selalu bersihkan diri dan juga disinfeksi lingkungan sekitar rumah yang bisa saja terkontaminasi yang dilakukan secara teratur.

Jika terdapat gejala, periksakan diri dan orang yang pernah kontak langsung cukup sering. Lakukan isolasi mandiri hingga seluruh ruam kulit kering, mengelupas dan terbentuk lapisan kulit baru di bawahnya. 

Pantau kondisi diri dengan cermat untuk melihat tanda dan gejala selama 21 hari sejak terakhir kali terpapar. Selain itu, batasi kontak erat dengan orang lain sebanyak yang bisa dilakukan.

Cara Isolasi Mandiri

Berita Terkait

News Update