ADVERTISEMENT

Ini 6 Cara Penanganannya Kasus Monkeypox yang Disarankan PB IDI

Senin, 30 Oktober 2023 09:38 WIB

Share
ilustrasi cacar monyet. ist
ilustrasi cacar monyet. ist

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus Monkeypox atau cacar monyet di Indonesia terus mengalami penambahan. Sebab berdasarkan informasi terakhir, kasus Monkeypox tercatat sudah ada 17 orang di Indonesia yang terpapar virus tersebut.

Adapun kasus paling banyak yaitu, di Ibu Kota Jakarta. Cepatnya penyebadan virus cacar monyet ini diketahui akibat huhungan sex bebas seperti homoseksual dan biseksual.

Melihat kasus ini, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), DR Dr Moh. Adib Khumaidi mengatakan, bahwa pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah untuk memberikan penanganan terbaik bagi para pasien dan masyarakat.

Menurutnya, untuk menyelesaikan dan membendung kasus ini agar tidak meluas sebaiknya pemerintah melakukan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan.

"Diperlukan upaya berkelanjutan dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi layanan kesehatan, dan organisasi internasional agar dapat mengatasi masalah Mpox di Asia Tenggara ini secara efektif,” ujar Adib dalam siaran persnya, dikutip Senin (30/10).

Saat ini, lanjut Adib, diperlukan adanya upaya berkelanjutan dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi layanan kesehatan, dan organisasi internasional agar dapat mengatasi masalah Mpox di Asia Tenggara ini secara efektif.

"Juga perlu dilakukan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini, peningkatan akses terhadap pengobatan yang efektif, peningkatan pendanaan untuk penelitian dan upaya pengendalian, serta pembentukan respons terkoordinasi yang melibatkan partisipasi semua negara terutama di Asia Tenggara," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Satgas MonkeyPox PB IDI, Hanny Nilasari mengatakan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini adalah salah satu alasan utama diabaikannya Mpox di Asia Tenggara. Banyak masyarakat yang masih belum mengetahui gejala Mpox dan mungkin tidak tahu cara melindungi diri dari penyakit tersebut.

Ketua satgas menyebut, Kurangnya informasi ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam mencari pertolongan medis, yang dapat berakibat lebih parah. Selain itu, sering terjadi kesalahpahaman mengenai penyakit ini, bahwa Monkeypox bukanlah penyakit serius atau tidak umum terjadi. 

Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya kepedulian terhadap penyakit ini dan keengganan mengambil tindakan untuk melindungi diri dari infeksi. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Aldi Rinaldi
Editor: Fernando Toga
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT