JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet adalah penyakit yang hampir mirip dengan cacar air. Penyakit ini disebabkan oleh virus Mpox.
Memiliki sifat zoonosis, yaitu ditularkan melalui hewan ke manusia. Penyakit ini sudah lama ada. Awalnya penemuan virus ini pada koloni kera di Denmark pada 1958.
Kemudian pada 1970, ditemukan virus Mpox pada manusia di Republik Demokrat Kongo. Setelah itu, virus ini menjadi endemis di beberapa wilayah Afrika atau disebut Mpox klasik.
Pada 2019, ditemukan lagi Mpox di wilayah non endemis, seperti Israel, Singapura, dan Inggris. Kasus virus ini makin tersebar luas di berbagai negara pada 2022.
Pada 23 Juli 2022, dinyatakan sebagai reemerging disease yang penularannya terjadi antar manusia sehingga berubah dari wabah Mpox klasik.
Sejak tahun tersebut sampai sekarang, menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sudah ada 88 kasus cacar monyet di Indonesia.
Gejala dari penyakit ini adalah diawali dengan demam dan nanti muncul lesi di kulit yang kemerahan, menonjol, melenting, dan bisa pecah menjadi keropeng.
Penyebaran ruamnya mulai dari kepala, lebih padat di wajah dan anggota tubuh badan, muncul di telapak tangan dan telapak kaki. Terdapat juga pembesaran kelenjar getah bening.
Lalu bagaimana cara mencegahnya? Berikut ada 3 cara yang dijelaskan oleh Manajer Regional Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus Mpox wilayah Afrika, dr. Samuel Boland.
3 Cara Cegah Terjangkit Penyakit Mpox atau Cacar Monyet
1. Waspada Hewan Liar
Hindari berkontak langsung dengan hewan liar baik yang terinfeksi virus cacar monyet maupun tidak, terutama spesies monyet dan hewan pengerat.
Waspada juga terhadap hewan yang sakit atau mati. Hindari daging atau darah mereka yang merupakan faktor utama penyebaran Mpox.