Kemudian dampak dari gas air mata yang ditembakkan dirasakan oleh warga sekitar mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Sorotan Netizen pada Polisi
Melihat dampak gas air mata yang sampai ke pemukiman warga hingga terkena pada anak-anak, membuat netizen langsung menyoroti penggunaan gas air mata yang dipandang ugal-ugalan.
“Gas air mata sampai ke pemukiman warga, anak-anak tpq yang sedang ngaji kena gas air mata,” tulis seorang netizen.
“Enggak hanya anak-anak, perempuan dan mahasiswa yang jadi korban, kakek-kakek juga jadi korban tindakan ngawur polisi di Semarang,” kata seorang netizen.
Dari unggahan video yang memperlihatkan anak-anak sedang bersimpuh terkena gas air mata dan dibantu oleh warga lain serta mahasiswa. Membuat netizen geram terhadap aksi pengamanan yang dilakukan oleh polisi.
“Enggak pernah ambil pelajaran dari tragedi kanjuruhan,” ucap netizen.
“Penggunaan gas air matanya ngasal banget,” tulis netizen.
Bahkan ada juga netizen yang menginformasikan jika situasi malam tadi, massa aksi yang telah bubar tetap ditembaki gas air mata.
“Ini massa aksi udah bubar ke titik mitigasi tapi masi ditembakkin (gas air mata), ini ada anak kecil loh,” tulis salah seorang netizen.
“Bener-bener udah enggak paham lagi sama pola pikirnya. Nanti kalau udah makan korban, giliran bikin narasi atau statement buat playing victim,” ujar seorang netizen.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.