Di Indonesia, Planetarium Jakarta telah merilis jadwal lengkap untuk menyaksikan Supermoon. Puncak bulan purnama terjadi pada Selasa, 20 Agustus pukul 01.52 WIB.
Bulan terbit pada Selasa malam pukul 18.36 WIB dan terbenam pada Rabu pagi, 21 Agustus pukul 07.07 WIB.
Langit Indonesia akan dihiasi oleh Supermoon terbesar dan paling terang sepanjang tahun, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyaksikan fenomena menakjubkan ini jika cuaca mendukung.
Supermoon kali ini dikenal sebagai Sturgeon Moon, nama yang khusus diberikan untuk purnama di bulan Agustus.
Nama ini merujuk pada ikan sturgeon raksasa yang dulunya melimpah di wilayah Great Lakes, Amerika Serikat.
Bagi suku Anishinaabe dan Ojibwe, bulan ini menandakan masa krusial karena ikan sturgeon menjadi sumber utama pangan.
Sturgeon Moon akan tampak terang di langit timur dan dapat disaksikan kembali pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Meskipun teleskop atau teropong tidak diperlukan untuk menikmati keindahan bulan purnama ini, alat tersebut dapat membantu mengungkapkan detail permukaan bulan yang tidak terlihat dengan mata telanjang.
Pada tahun 2024, akan ada empat Supermoon, dimulai dengan Sturgeon Moon. Supermoon berikutnya adalah Hunter's Moon pada 17 Oktober dan Harvest Moon pada 17 September.
Purnama kali ini juga merupakan fenomena Blue Moon, bukan karena warnanya biru, melainkan karena jenisnya yang jarang terjadi, muncul setiap dua hingga tiga tahun sekali.
Fenomena Blue Moon musiman berikutnya akan terjadi pada Mei 2027. Namun, bagi mereka yang tidak sabar menunggu malam, senja adalah waktu yang tepat untuk mengagumi bulan saat ia muncul di cakrawala.
Pada saat itu, bulan tampak lebih besar dari biasanya karena efek pembiasan cahaya melalui atmosfer.
Malam ini, langit menjadi panggung yang sempurna untuk merayakan keajaiban kosmis ini, mengingatkan kita pada ritme semesta yang terus berputar, meskipun kita jarang menyadarinya.