Rusia Dukung Aspirasi Negara Palestina Merdeka, Putin Singgung Tragedi Kemanusiaan

Selasa 13 Agu 2024, 23:33 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pelaku penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall, Moskow sempat berusaha melarikan diri ke Ukraina. (kremlin.ru)

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pelaku penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall, Moskow sempat berusaha melarikan diri ke Ukraina. (kremlin.ru)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan keprihatinannya atas penderitaan rakyat Palestina kepada Presiden Mahmoud Abbas.

Di sela-sela kunjungan resmi Abbas ke Rusia, Putin menyampaikan bahwa Moskow mendukung penuh aspirasi rakyat Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka. 

“Kami menyaksikan dengan penuh kesedihan dan kekhawatiran atas bencana kemanusiaan yang tengah terjadi di Palestina,” ujar Putin, sesuai dengan transkrip yang dirilis oleh Kremlin, Selasa 13 Agustus 2024.

Pemimpin Palestina yang berusia 88 tahun itu menggambarkan Rusia sebagai "salah satu sahabat paling dekat" bagi rakyat Palestina. 

Abbas menegaskan kepercayaannya terhadap Putin dan Rusia, seraya menambahkan, “Kami percaya pada Anda, dan kami merasakan dukungan Anda.”

Abbas juga menyerukan agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana Rusia memiliki hak veto sebagai salah satu dari lima anggota tetap, segera mengambil tindakan untuk “menghentikan tindakan Israel.” 

Seruan ini disampaikan setelah Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan keputusan penasehat bulan lalu yang menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina serta pemeliharaan permukiman Israel di sana adalah ilegal.

Masjid Al-Aqsa Diduduki Warga Israel

Sementara itu, Aljazeera melaporkan bahwa Turki menjadi negara terbaru yang mengutuk penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.

Al-Aqsa diduduki oleh sekelompok warga Israel, termasuk dua menteri sayap kanan rezim Zionis.

Dalam pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita Anadolu, aksi pawai menuju masjid – yang merupakan salah satu tempat paling suci bagi umat Islam – dikatakan sebagai “provokasi yang akan semakin memperburuk ketegangan.”

Di tempat lain, Kementerian Kesehatan Lebanon menyebut sedikitnya dua orang tewas dalam serangan yang dilancarkan oleh pesawat tak berawak Israel. 

Berita Terkait
News Update