seorang ibu nyaris menjadi korban pengeroyokan oleh peserta karnaval sound horeg karna peserta tersebut tidak terima ditegur.(Screenshot)

NEWS

Viral Video Seorang Ibu Nyaris Jadi Korban Pengeroyokan Saat Karnaval Sound Horeg di Pati, Jawa Tengah

Senin 12 Agu 2024, 20:22 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -Seorang ibu nyaris menjadi korban pengeroyokan oleh peserta karnaval sound horeg yang sedang berlangsung di desa tersebut.

Kejadian mengejutkan itu terjadi di Desa Waturoyo, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, pada Minggu, 11 Agustus 2024.

Insiden ini dengan cepat menjadi viral di media sosial, mengundang perhatian luas dan mengangkat isu penting tentang kesadaran sosial dan penghormatan dalam acara publik.

Kejadian ini bermula ketika rombongan peserta karnaval melintasi rumah ibu tersebut dengan membawa sound horeg yang mengeluarkan suara sangat keras.

Ibu itu merasa terganggu oleh kebisingan yang ditimbulkan, terutama karena suara tersebut melebihi ambang batas yang bisa ditoleransi.

Ia pun memutuskan untuk menegur peserta karnaval, meminta agar volume suara dikecilkan atau bahkan dimatikan, demi menjaga ketenangan lingkungan sekitar.

Namun, alih-alih menerima teguran tersebut dengan baik, para peserta karnaval justru merespons dengan kemarahan.

Mereka tidak terima dengan permintaan ibu tersebut dan mendatangi rumahnya dengan emosi yang memuncak.

Situasi pun memanas, dan nyaris terjadi pengeroyokan terhadap ibu tersebut.

Hal ini menunjukkan bagaimana teguran yang sebenarnya sederhana dan wajar bisa berubah menjadi situasi yang berbahaya ketika tidak ditangani dengan bijak.

Beruntung, ibu tersebut berhasil masuk ke dalam rumahnya dan mengunci pintu sebelum keadaan menjadi lebih buruk.

Para peserta karnaval, meski sempat marah, tidak sampai melakukan tindakan fisik yang lebih jauh.

Insiden ini tetap meninggalkan trauma dan ketakutan bagi ibu tersebut, kejadian ini juga memicu kekhawatiran di kalangan warga desa lainnya yang menyaksikan peristiwa itu.

Kejadian ini menyoroti pentingnya komunikasi yang baik dan saling menghargai dalam lingkungan sosial, terutama ketika ada acara-acara besar yang melibatkan banyak orang.

Sebuah karnaval yang seharusnya menjadi ajang hiburan bisa berubah menjadi insiden yang tidak menyenangkan jika tidak ada pengertian dan kerjasama di antara semua pihak yang terlibat.

Dalam kasus ini peserta karnaval diharapkan lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan menghindari tindakan yang bisa memicu konflik.

Insiden ini juga mengingatkan kita akan pentingnya penegakan aturan dan pengawasan dalam setiap acara publik.

Suara bising yang ditimbulkan oleh sound horeg harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar.

Pihak penyelenggara acara seharusnya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan yang mereka adakan tidak menimbulkan kerugian atau ketidaknyamanan bagi masyarakat setempat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai insiden tersebut.

Baik dari panitia karnaval, pemerintah desa, maupun pihak keamanan setempat belum memberikan klarifikasi atau tanggapan resmi.

Ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana seharusnya tanggapan pihak berwenang terhadap kejadian seperti ini, dan apakah akan ada langkah-langkah yang diambil untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.

Masyarakat setempat terutama warga Desa Waturoyo, berharap ada tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini.

Mereka menginginkan adanya aturan yang lebih tegas terkait penggunaan sound horeg dalam acara-acara publik, serta pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang.

Diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang, dan masyarakat bisa menikmati acara publik tanpa harus mengorbankan kenyamanan dan ketenangan lingkungan.

Dengan adanya kejadian ini, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih bijak dalam bertindak dan berinteraksi di lingkungan sosial kita.

Yuk, mulai sekarang rajin-rajin cek informasi terbaru dan pantau terus WA Channel Poskota! KLIK DI SINI!

Tags:
sound horegkarnaval sound horegpengeroyokankorban pengeroyokanvideo viralviral

Adam Taqwa Ganefin

Reporter

Adam Taqwa Ganefin

Editor