Ia mengatakan jangankan fasilitas bantal, segala macam yang keamanan seperti baut pada besi jembatan atau penutup selokan turut menjadi korban dari oknum-oknum tidak bertanggung jawab
'Udah gk kaget si warga konoha begitu, jgn kan bantal whoosh bauy jembatan aija sering di curi, besi selokan di curi, lampu besi jalan di curi,' ucapnya di kolom komentar.
Dapat juga tanggapan dari akun @ell***** yang mengatakan bahwa tindakan ini merupakan sebuah hal yang memalukan dan seharusnya pelaku tersebut ditangkap atau diamankan oleh pihak berwajib.
'Malu maluin. Jelas ketahuan ada cctv ada data dan nomor kursi.. tangkap aja,' tulisnya geram dalam komentar.
Selain itu terdapat sebuah tanggapan dari @sangku********* mengatakan bahwa jika Indonesia melakukan sebuah pembangunan atau fasilitas terlebih dahulu melakukan edukasi terhadap masyarakat agar terjadi kesalahpahaman.
Ia mengatakan pembangunan harus diberbanding dengan pengembangan budaya serta etis yang berlaku sehingga fasilitas dapat digunakan dengan baik.
'yg pertama di benahi itu EDUKASI SDM ... Baru PEMBANGUNAN DAN TEKNOLOGI.. budaya etis kerjanya aja masih gak punya malu, mau bikin fasilitas canggih kaya Negara tetangga,' tulisnya dalam komentar.
Insiden di kereta cepat Whoosh ini menunjukkan masih adanya tantangan dalam membangun budaya menghargai fasilitas umum di Indonesia.
Diperlukan upaya bersama antara pengelola, pemerintah, dan masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai tanggung jawab dan kepedulian terhadap barang-barang yang disediakan untuk kenyamanan bersama.
Semoga dengan adanya langkah-langkah pencegahan dan edukasi, kejadian serupa tidak akan terulang di masa mendatang.