6 WNA Tewas Kena Sianida di Hotel Mewah Bangkok, Polisi Sebut Motif Utang Piutang

Jumat 19 Jul 2024, 11:32 WIB
Ilustrasi racun sianida (Freepik/rawpixel.com)

Ilustrasi racun sianida (Freepik/rawpixel.com)

BANGKOK, POSKOTA.CO.ID - Empat Warga Negara (WN) Vietnam dan dua WN Amerika Serikat ditemukan tewas tak bernyawa di Hotel mewah Grand Hyatt, Bangkok, Thailand, pada 16 Juli 2024 kemarin. Diduga tewas akibat racun sianida.

Dilansir Bangkok Post, Enam WNA tersebut tewas karena diduga keracunan di sebuah hotel di Bangkok pada Selasa malam. Polisi Lumpini diberitahu tentang insiden di Hotel Grand Hyatt Erawan di distrik Pathum Wan sekitar pk. 17:30.

Petugas menemukan tiga pria dan tiga wanita tewas di dalam sebuah ruangan, tanpa ada tanda-tanda perkelahian. Barang bawaan mereka ditemukan di dekat pintu depan. Polisi sedang memeriksa kamera pengawas (CCTV) dan menginterogasi para saksi untuk mengumpulkan bukti petunjuk.

Penyelidik mengidentifikasi korban tewas sebagai dua warga negara Vietnam berkewarganegaraan AS dan empat warga negara Vietnam.

Keenam korban yakni Chong Sherine, (56) dan  Dang Hung Van, (55) Keduanya memiliki kewarganegaraan Amerika. Empat orang lainnya adalah Nguyen Thi Phuong Lan (47), Pham Hong Thanh (49), Tran Dinh Phu (37) dan Nguyen Thi Phuong (46).

Kepala Polisi Nasional Pol Gen Torsak Sukvimol mengatakan, ruangan itu terkunci dari dalam ketika petugas tiba di tempat kejadian.

Dari keterangan saksi enam warga Vietnam tersebut terlihat membawa barang bawaan mereka dalam tangkapan layar kamera keamanan berikut, tampaknya menuju kamar 502 di lantai lima Hotel Grand Hyatt Erawan di distrik Pathum Wan pada Senin sore.

Polisi Lumpini mengetahui tentang insiden di Hotel Grand Hyatt Erawan di distrik Pathum Wan sekitar pk.17:30.

Petugas menemukan tiga pria dan tiga wanita tewas di dalam sebuah ruangan, tanpa ada tanda-tanda perkelahian. Barang bawaan mereka ditemukan di dekat pintu depan

Polisi meyakini satu dari enam warga Vietnam yang ditemukan tewas di Hotel Grand Hyatt Erawan di  Bangkok pada Selasa malam meracuni warga lainnya dan kemudian bunuh diri.

Kepala investigasi di Biro Kepolisian Metropolitan, Pol Maj Gen Theeradet Thumsuthee menerangkan, polisi telah memeriksa putri salah satu korban, dan saksi lainnya.

"Kasus ini kemungkinan besar bermula dari masalah utang. Tidak ada kemungkinan lain. Pelakunya termasuk di antara keenam orang (yang tewas) karena mereka adalah satu-satunya orang yang memasuki ruangan. Tidak ada orang lain," kata Pol Mayjen Theeradet kepada Bangkok Post.

Sumber yang mengetahui mengatakan polisi forensik mendeteksi zat seperti sianida dalam cangkir bekas di kamar 502 tempat mayat ditemukan. Zat itu terjadi secara alami dan lebih kuat daripada sianida, dan sangat mematikan, kata sumber tersebut.

Orang Vietnam ketujuh telah memesan kamar sebelah. Polisi yakin dia adalah adik perempuan salah satu dari enam korban.

Wanita itu meninggalkan negara itu pada 10 Juli, dan tidak mungkin ada kaitannya dengan kematian tersebut. Pembunuhnya diyakini telah meracuni lima orang lainnya sebelum bunuh diri, kata seorang sumber.

Kepala forensik kepolisian, Letjen Pol Trairong Phiewphan, mengatakan pada hari Rabu bahwa ada racun dalam minuman yang tampak seperti kopi hitam yang ditemukan dalam dua botol di ruang kematian.

Akibat enam WNA tewas membuat perhatian pejabat negara Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mendatangi lokasi kejadian pada Selasa malam. Ia mengatakan polisi menduga korban telah meninggal sekitar 24 jam sebelum ditemukan dan pihak berwenang tengah mencari warga negara Vietnam lainnya.

"Kami perlu melakukan otopsi untuk mengetahui apakah mereka telah menelan sesuatu," kata perdana menteri, menepis rumor yang menghubungkan kematian tersebut dengan pencurian atau penembakan. (Adji)

Berita Terkait

News Update