JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kejagung buka suara terkait ramainya atau viralnya perbincangan di masyarakat terkait diangkatnya film dokumenter 'Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica Wongso' yang ditayangkan Netfix.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Dr. Ketut Sumedana mengatakan publik diminta tidak lagi berpolemik perihal kasus kopi sianida dari buntut tayangan film.
"Mulai dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, hingga tingkat Mahkamah Agung (MA) terkait peninjauan kembali atau PK diajukan sebanyak dua kali dilakukan dalam kasus itu. Hasilnya, Jessica Kumala Wongso tetap dinyatakan bersalah," tutur Sumedana kepada wartawan saat dikonfirmasi, Rabu (11/10/2023) siang.
Bahkan pada semua tingkat pengadilan itu seluruh hakim punya keputusan bulat alias tak pernah ada dissenting opinion.
"Menurut saya dalam pembuktian tersebut telah sempurna, saudara Jessica adalah pelakunya sebagai orang yang paling disalahkan. Juga berdasarkan putusan pengadilan telah mempunyai penetapan hukum tetap," katanya.
Sumedana menyebutkan ditambah jalannya persidangan digelar secara terbuka untuk umum.
Sehingga pihaknya meminta pihak-pihak yang merasa dirugikan agar mengambil langkah hukum daripada berpolemik di ruang publik.
"Kiranya agar tidak dijadikan polemik kembali, dan mempersilakan berbagai pihak yang dirugikan untuk melakukan upaya-upaya hukum yang telah disediakan berdasarkan ketentuan UU yang berlaku," ungkapnya.
Perlu diketahui, layanan Streaming Nerflix baru-baru ini merilis film dokumenter yang menceritakan kisah mengenai salah satu kasus terkenal di Indonesia, yaitu pembunuhan Mirna Salihin.
Dalam kasus tersebut, Jessica Wongso
Peristiwa tersebut terjadi pada 6 Januari 2016 silam di salah satu kafe yang berada di Mall Grand Indonesia bernama Olivier Cafe.
Mirna ketika itu meminum es kopi Vietnam lalu ia kejang-kejang hingga akhirnya meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit. (Angga)
