Cara Termudah Mengetahui Lawan Bicara Jujur atau Bohong

Kamis 18 Jul 2024, 15:45 WIB
Ilustrasi cara mengetahui lawan bicara jujur atau bohong. (sumber: Pexels)

Ilustrasi cara mengetahui lawan bicara jujur atau bohong. (sumber: Pexels)

POSKOTA.CO.ID - Setiap orang akan menemui beragam jenis karakter dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Ada yang terlihat kasar, ramah dan sebagainya.

Namun saat berhadapan lawan bicara, baik teman atau orang baru, bagaimana cara memastikan mereka jujur atau bohong?

Ada satu cara termudah yang bisa diikuti oleh siapapun, sebagaimana dikutip dari laman Arabicpost, Kamis, 18 Juli 2024.

Caranya adalah dengan mengajukan pertanyaan yang spesifik. Orang yang tidak tulus, bohong atau ingin menutupi sesuatu, akan menghindari pertanyaan spesifik.

Mereka menghindari pertanyaan spesifik karena menjadi taktik yang disengaja agar mereka tidak mengungkap fakta yang sebenarnya, tidak mengakui kesalahan, atau supaya terhindar dari topik yang tidak nyaman bagi dirinya.

Penghindaran ini sering kali diwujudkan dengan menyampaikan jawaban yang tidak jelas, mengubah topik pembicaraan, atau menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lain.

Taktik seperti ini sering kali digunakan untuk mengontrol narasi atau melindungi diri dari konsekuensi yang mungkin timbul karena bersikap jujur.

Untuk mendapatkan jawaban jujur ​​secara efektif, pertanyaan harus diungkapkan atau diulangi dengan bijaksana sedemikian rupa sehingga mendorong adanya jawaban yang benar.

Selain itu, jika mengajukan pertanyaan terbuka yang memerlukan rincian yang tepat atau dengan lembut menekankan informasi juga dapat membantu mengatasi manipulasi yang hendak dilakukan oleh pihak yang ditanya.

Ciri lain dari orang yang berbohong atau menutupi sesuatu adalah dengan melakukan mirroring. Mirroring adalah fenomena psikologis di mana individu secara tidak sadar meniru gerak tubuh, pola bicara, atau sikap orang lain.

Ini adalah bagian alami dari perilaku manusia yang membantu membangun hubungan sosial dan menumbuhkan empati.

Namun, ketika mirroring digunakan secara berlebihan dan disengaja, hal ini mungkin merupakan taktik untuk mendapatkan bantuan atau kepercayaan seseorang secara artifisial dan cepat.

Untuk mengenali penggunaan mirroring yang berlebihan, frekuensi perubahan perilaku dan adaptasi terhadap orang lain di lingkungan sosial yang berbeda harus diperhatikan secara seimbang.

Misalnya, jika seseorang sering mengubah perilaku, minat, atau opininya agar sesuai dengan ekspektasi orang di sekitarnya, hal ini mungkin merupakan indikasi adanya upaya untuk mengambil hati atau memanipulasi orang di sekitarnya.

Bias perilaku ini terutama terlihat ketika ciri-ciri yang tercermin tidak sejalan dengan ciri-ciri individu yang diketahui, atau ketika ciri-ciri tersebut berubah secara signifikan antara kelompok atau konteks yang berbeda.

Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.idGABUNG DI SINI

News Update