Puluhan orang tua di Ngawi berbondong-bondong menggadaikan traktor hingga emas demi kebutuhan sekolah anak. (Freepik.com)

MEGAPOLITAN

Demi Penuhi Kebutuhan Sekolah Anak, Puluhan Orangtua di Ngawi Gadaikan Traktor hingga Emas

Rabu 17 Jul 2024, 15:28 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebagai langkah untuk menyambut tahun ajaran baru, banyak orangtua yang rela menggadaikan perhiasan seperti emas hingga traktor untuk mememuhi kebutuhan sekolah anak-anak mereka.

Tindakan ini dilakukan oleh sejumlah warga di Kabupaten Ngawi yang berbondong-bondong mendatangi kantor pengadaian setempat untuk menukarkan barang berharga miliknya dengan uang tunai.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial Instagram, memperlihatkan lebih dari 10 mesin pembajak sawah yang telah digadaikan milik warga berjajar dalam sebuah gudang.

Dari hasil tersebut warga dapat menghasilkan uang mulai dari Rp5 juta hingga harga tertinggi mencapai Rp15 juta.

Hal ini terpaksa dilakukan untuk memenuhi ongkos membeli kain hingga menjahit baju sekolah serta memenuhi kebutuhan lainnya.

Selain traktor atau mesin pembajak sawah, warga juga banyak yang terpaksa menggadaikan perhiasan mereka seperti kalung atau gelang emas ke kantor Pegadaian setempat.

Untuk 10 gram gelang emas maka dapat ditukarkan menjadi Rp3 juta dengan tenggat waktu mencapai 4 bulan yang biasanya digunakan untuk memenuhi keperluan sekolah anak-anak mereka.

Peristiwa ini sudah seringkali terjadi terutama di musim tahun ajaran baru seperti sekarang untuk memenuhi kebutuhan atau membiayai segala proses sekolah anak.

Fenomena tersebut terjadi karena memang sebagian besar warga Kabupaten Ngawi berprofesi sebagai seorang petani dan memiliki lahan persawahan.

Namun nominal hasil penggadaian mesin traktor dan emas tersebut hanya mampu untuk menutupi kebutuhan seperti menjahit dan memberi kain untuk seragam sekolah. Sementara untuk kebutuhan pendukung lainnya belum dapat tertutupi.

Tags:
Tahun Ajaran BaruPerlengkapan sekolahNgawigadai traktor dan emassekolah

Raihan Ali Putra Santoso

Reporter

Raihan Ali Putra Santoso

Editor