Lalu saat ini Aziz, sedang belajar bahasa Ibrani untuk studi lanjutannya. Ibrani sendiri merujuk ke suku bangsa Israel yang memakai bahasa semitik.
Israel merujuk ke bani Israel yang terdiri dari 12 suku, yang menurut kepercayaan merupakan keturunan 12 putra Israel/Yakub, cucu Abraham/Ibrahim dari Ishak. Sekarang Israel merujuk ke negara
3. Izza Annafisah
Izza Annafisah adalah sosok yang aktif dalam organiasasi NU. Bahkan dirinya pernah menduduki posisi penting di Fatayat NU. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti informasi detail tentang Izza Annafisah.
4. Nurul Bahrul Ulum
Nurul Bahrul Ulum merupakan salahsatu wanita yang ikut bertemu dengan Presiden Israel. Dirinya merupakan salah satu penerima beasiswa Non Degree Pelatihan Pengembangan Wawasan Internasional Moderasi Beragama di Jerman.
Dirinya juga merupakan istri dari Marzuki Wahid yang berprofesi sebagai dosen di IAIN Syekh Nurjati Cirebon sekaligus Rekktor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF).
5. Gus Syukron Makmun
Gus Syukron Makmun juga merupakan salah satu orang yang ikut menghadiri pertemuan dengan presiden Israel. Ia merupakan kader NU dari Banten.
Gus Faiz, panggilan akrab beliau, adalah putra KH Syukron Makmun, seorang kiai asal Madura yang menetap di Jakarta.
KH Syukron Makmun adalah pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman di Jakarta. Gus Faiz juga aktif dalam kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Namun Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali mengelak bahwa kunjungan mereka itu mewakili PBNU.
Savic menegaskan, kunjungan kelima warga NU tidak atas nama organisasi. PBNU juga belum mengetahui atas dukungan pihak mana mereka berangkat ke Israel. “Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” kata Savic dikutip Poskota dari website resmi NU, Senin 15 Juli 2024.
Savic pun menyesalkan lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Kunjungan itu dinilai sebagai tindakan orang yang tak memahami geopolitik, tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, serta perasaan seluruh warga NU.