Obrolan warteg: Kegagalan Parpol. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Sental-Sentil

Obrolan warteg: Kegagalan Parpol

Kamis 11 Jul 2024, 07:02 WIB

Terdapat kritik tajam yang dialamatkan kepada setiap partai politik (parpol). Kritik dimaksud terkait penyiapan pemimpin bangsa. Minimnya calon internal partai politik dalam banyak kontestasi dianggap kegagalan parpol dalam menyiapkan calon pemimpin bangsa.

Itu yang bilang bukan pengamat, tetapi petinggi parpol, Ketum PKB, Muhaimin Iskandar yang akrab dipanggil Cak Imin, di Malang, Jawa Timur, Rabu kemarin.

“Itu namanya oto kritik, “ kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Pendapat tersebut cukup beralasan karena faktanya banyak  parpol cenderung mendukung kader eksternal karena popularitas dan elektabilitasnya baik dalam pilkada,” kata Yudi.

“Ya mendukung kader lain, tokoh eksternal bisa juga karena tidak cukup memiliki kursi untuk mengajukan kadernya sendiri maju pilkada,” kata Heri.

“Itulah sebabnya harus dibangun koalisi agar memenuhi syarat mengusung calon pasangan kepala daerah maju pilkada. Di pilkada Jakarta tahun ini misalnya tak satu pun parpol yang bisa mengusung sendiri pasangan cagub- cawagub,” kata mas Bro.

“Jadi wajar dong kalau ada parpol bersikukuh mencalonkan kader internalnya maju pilkada agar tidak dinilai gagal dalam menyiapkan calon pemimpin bangsa,” kata Heri.

“Tapi kader yang disiapkan harus benar – benar berkualitas, bukan sebatas memenuhi ambisi politik, “ kata Yudi.

“Kader berkualitas bukan sebatas memiliki popularitas dan elektabilitas. Kader  berkualitas sudah teruji prestasinya dalam membangun bagsa dan negara, “ kata Heri.

“Sering disebut kader internal harus memiliki kapabilitas, akseptabilitas, kredibilitas dan berintegritas,”kata mas Bro.

“Dapat dikatakan, parpol gagal menyiapkan kader internalnya sebagai calon pemimpin bangsa, bukan hanya diukur secara kuantitas, juga kualitas kader yang disiapkan,” ujar Yudi.

“Menjadi soal jika punya kader berkualitas, tetapi sulit maju, karena terbentur syarat jumlah kursi, akhirnya mendukung kader lain, sementara kadernya sendiri tersisihkan, ya karena syarat kursi tidak mencukupi,” kata mas Bro.

“Tapi tak sedikit juga parpol mendukung kader lain karena tidak memiliki kader yang layak dimajukan,” kata Heri. (Joko Lestari).

Tags:
kritik tajamPartai Politikpenyiapan pemimpin bangsaKetum PKBmuhaimin-iskandar

Administrator

Reporter

Ade Mamad

Editor