Bisakah Stres Jadi Penyebab Migrain? Ternyata Ada Penjelasannya dalam Penelitian, Simak di Sini!

Kamis 11 Jul 2024, 19:37 WIB
Bisakah Stres Jadi Penyebab Migrain? Ternyata Penjelasannya Ada dalam Penelitian, Simak di Sini! (Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko)

Bisakah Stres Jadi Penyebab Migrain? Ternyata Penjelasannya Ada dalam Penelitian, Simak di Sini! (Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Banyak yang mengatakan bahwa stres bisa jadi salah satu penyebab migrain, tapi apakah itu benar?

Sebenarnya, para ahli tidak yakin apa yang menyebabkan sakit kepala migrain, namun 4 dari 5 orang mengidentifikasi stres sebagai pemicunya.

Migrain adalah suatu kondisi neurologis yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk nyeri berdenyut di satu atau kedua sisi kepala.

Melansir Healthline, rasa sakit biasanya paling sering dirasakan di sekitar pelipis atau di belakang salah satu mata. Rasa sakit dapat berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari.

Gejala lain yang dapat terjadi selama seseorang merasakan migrain meliputi mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya.

Sebenarnya, migrain tidak sama dengan sakit kepala. Apa penyebabnya masih belum dipahami dengan baik. Namun ada pemicu yang diketahui, termasuk stres.

Menurut American Headache Society, 4 dari 5 penderita migrain melaporkan stres sebagai pemicunya. Relaksasi setelah periode stres tinggi juga diidentifikasi sebagai kemungkinan penyebab migrain.

Lantas, apa hubungannya stres dan migrain? Berikut ini beberapa penelitian, gejala, dan strategi penanggulangan migrain untuk diketahui.

Apa Isi Penelitian Tentang Migrain Itu?

Meskipun penyebab pasti migrain belum diketahui, para peneliti yakin hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan kadar bahan kimia tertentu di otak, seperti serotonin yang membantu mengatur rasa sakit.

Dalam penelitian yang dipublish StatPearls, sekitar 80% penderita migrain melaporkan bahwa stres adalah penyebab migrain mereka.

Selain stres, sebagian orang percaya bahwa relaksasi setelah stres tingkat tinggi bisa menjadi pemicu migrain.

Jika stres adalah penyebab migrain, menemukan cara untuk menurunkan stres adalah upaya yang bisa dilakukan. American Migraine Foundation mengatakan, mengurangi stres dapat mengurangi gejala.

Gejala Stres dan Migrain

Kamu mungkin memperhatikan gejala stres sebelum merasakan sejumlah gejala migrain. Gejala umum stres meliputi:

  • Sakit perut,
  • Nyeri otot,
  • Lekas marah,
  • Kelelahan,
  • Nyeri dada,
  • Tekanan darah tinggi
  • Perasaan sedih atau depresi
  • Kurangnya minat pada aktivitas yang biasa dilakukan

Gejala migrain bisa dimulai satu atau dua hari sebelum migrain sebenarnya. Tahap ini disebut tahap promonori atau tahap prodrome. Gejala-gejala pada tahap ini mungkin termasuk:

  • Kelelahan,
  • Mengidam makanan,
  • Perubahan suasana hati
  • Sensitivitas cahaya
  • Sering menguap

Gejala lainnya mungkin termasuk:

  • Kepekaan terhadap suara dan cahaya,
  • Peningkatan kepekaan terhadap bau dan sentuhan
  • Nyeri kepala yang berdenyut atau berdenyut, sering kali terjadi pada satu sisi kepala,
  • Mual
  • Muntah

Berita Terkait

News Update