JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Weton tulang wangi menjadi sorotan menjelang malam satu Suro, karena biasanya disarankan untuk melakukan hal-hal seperti memperbanyak dzikir dan ibadah.
Lantaran dipercaya bahwa orang yang memiliki weton tulang wangi memiliki sensitifitas tinggi, sehingga rentan diganggu oleh makhluk halus.
Meskipun masih ada yang menganggap ritual weton tulang wangi pada malam satu Suro adalah mitos, akan tetapi pada kenyataannya di beberapa daerah di Pulau Jawa masih banyak yang meyakininya seusai dengan Primbon Jawa.
Menurut tradisi Kejawen, weton tulang wangi memiliki energi spiritual yang sangat kuat dibandingkan dengan weton lainnya bahkan memiliki aroma tubuh yang harum dan disukai makhluk ghaib.
Adapun ciri-ciri pemilik weton tulang wangi yakni diklaim seperti memiliki pesona atau fisik yang menarik, kulit yang bersih, wajah yang menawan, dan aura pada dirinya terpancar serta memiliki karakter yang kuat.
Jadi jika orang lain melihat pemilik weton tulang wangi juga akan terlihat menarik.
Selanjutnya, diklaim bahwa ada beberapa weton yang memiliki watak tulang wangi berdasarkan primbon Jawa, yakni sebagi berikut:
1. Kamis Wage
2. Sabtu Legi
3. Minggu Pon
4. Minggu Kliwon
5. Rabu Pahing
6. Rabu Kliwon
7. Selasa Legi,
8. Senin Kliwon
9. Senin Wage
10. Senin Pahing
Akun X Lakon Story atau @lakonstory baru-baru ini juga sempat membahas mengenai weton tulang wangi menjelang malam satu Suro.
Seperti diketahui bahwa Lakon Story merupakan akun yang seringkali membahas mengenai horor.
Berdasarkan penjelasannya, pemilik weton tulang wangi pada malam satu Suro kerap merasakan reaksi tertentu.
“Kalau tidak salah hitung 1 Suro jatuh pada tanggal 7 Juli 2024. Jika peka, pemilik weton tulang wangi biasanya sudah mulai ngrasa aneh di beberapa bagian tubuh.
Nyeri, lemas, susah tidur, perasaan gelisah, denger suara-suara aneh di telinga, dan panas di belakang leher. Iyo ta?” tulis @lakonstory.
Di beberapa daerah di Indonesia hingga kini masih menggelar acara malam satu Suro.
Karena malam satu Suro masih dianggap sebagai momentum yang sakral, termasuk pemilik weton tulang wangi.
Dengan demikian di beberapa daerah masih menjalankan ritual bagi pemilik weton tulang wangi pada malam satu Suro. (*)