Puluhan Penyandang Disabilitas Antusias Lulus Praktik Uji SIM D: Jadi Paham Tentang Aturan di Jalan Raya

Kamis 27 Jun 2024, 13:31 WIB
Puluhan penyandang disabilitas ikuti praktik uji SIM D di Satpas SIM Daan Mogot. (POSKOTA/ Pandi)

Puluhan penyandang disabilitas ikuti praktik uji SIM D di Satpas SIM Daan Mogot. (POSKOTA/ Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 22 penyandang disabilitas mendapatkan SIM D setelah melakukan uji praktek di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis 27 Juni 2024.

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso mengatakan sebanyak 33 penyandang disabilitas mengikuti praktek uji SIM.

Hasilnya, dari 33 penyandang disabilitas, sebanyak 22 orang dinyatakan lulus usai melakukan uji SIM D.

"Yang mendaftar itu ada 33 orang, dan yang lulus ada 22. Yang 11 lagi, mereka akan ujian ulang," kata Slamet kepada wartawan.

Menurut Slamet, nantinya masing-masing Satpas di setiap wilayah menerapkan program pembuatan SIM D bagi penyandang disabilitas.

"Sudah mendata bagaimana seluruh Indonesia masing-masing Satpas sudah bisa melaksanakan itu semua," katanya.

Adapun jalur lintasan praktek uji SIM D bagi penyandang disabilitas sama dengan layaknya praktek uji SIM C.

"Disini tidak ada pembedaan antara yang bukan disabilitas dengan disabilitas tetap mereka melaksanakan ujian teori ujian praktik," tutur Slamet.

"Sehingga kita setara dan kepada mereka hanya bentuk kendaraan modifikasi yang roda tiga," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Slamet menuturkan pihaknya juga memberikan bantuan sembako kepada penyandang disabilitas.

Pemberian sembako ini dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke 78.

"Ini dalam rangka HUT Bhayangkara. Hari lain juga pasti akan kami laksanakan kegiatan pemberian bantuan seperti ini," sebut Slamet.

Terpisah, salah satu penyandang disabilitas yang mengikuti praktik, Baharudin (45), SIM D penting bagi dirinya sebagai bentuk identitas pengendara.

"Menurut saya penting, SIM itu penting, karena identitas kita untuk mengemudi. Diharuskan kalau SIM, saya sama teman-teman (penyandang disabilitas) juga gitu," kata dia.

Pria yang akrab disapa mang Udin ini mengaku setiap harinya menggunakan sepeda motor yang telah dimodifikasi untuk beraktifitas.

Mang Udin sendiri berprofesi sebagai tukang las dan telah menekuni profesi itu sejak tahun 2017.

Awalnya Udin merantau ke Jakarta pada tahun 2013. Kemudian di tahun itu dirinya mulai menggunakan kursi roda dalam beraktifitas.

"Setelah merantau ke jakarta karena di jakarta banyak aktifitas saya kalau merangkak kejauhan, capek, akhirnya ya kursi roda. Bahkan nyaman alhamdulillah, bahkan lebih pede," imbuhnya.

Terkait SIM D, Udin yang mempunyai empat orang ini mengaku sangat terbantu, bahkan membutuhkan itu dalam kesehariannya.

"Bahkan yang belum memahami tentang jalan kan teman-teman disabilitas bisa dikasih arahan sama polisi, kita mau belok, mau lurus," ungkapnya. (Pandi)

Berita Terkait
News Update