Ilustrasi Rudapaksa (Ist).
Kriminal
Siswi SLB Negeri Kalideres Jakbar Diduga Dilecehkan Hingga Hamil, Keluarga Datangi Polisi Pertanyakan Proses Penyelidikan
Senin 24 Jun 2024, 20:25 WIB
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pihak keluarga mendorong aparat kepolisian mengungkap kasus dugaan rudapaksa yang dialami siswi SLB Negeri di Kalideres, Jakarta Barat.
Suwondo, paman korban, tampak mendatangi Polres Metro Jakarta Barat, Senin 24 Juni 2024 siang.
Di kantin yang ramai orang, Suwondo duduk seorang diri usai menemui penyidik yang menangani kasus dugaan pelecehan terhadap keponakannya itu.
"Saya pertanyakan ke Kanit maupun penyidik sampai sejauh mana prosesnya," kata Suwondo saat dihampiri wartawan.
Saat ini usia kandungan keponakannya itu disebut sudah hampir 7 bulan. Saat kasus dugaan pelecehan itu terungkap, usia kandungan masih lima bulan.
Suwondo menuturkan, keponakannya itu masih harus bolak balik ke rumah sakit untuk mengecek kandungan.
"Kemarin dia ke RS Tarakan, dilakukan USG," kata dia.
Sampai saat ini kasus tersebut masih gamblang. Meski kasus telah sampai pada tahap penyelidikan, namun keluarga merasa penanganan kasus tidak maksimal.
Suwondo menyebut, sejauh ini keluarga berkoordinasi dengan KPAI untuk mendorong kepolisian melakukan penyelidikan mendalam.
"Jadi kami koordinasi dengan KPAI kapan, sesegera mungkin dimintai keterangan untuk dihadirkan BAP lanjutan. Ayah korban kan belum dimintai keterangan, om nya korban, orang terdekat," ungkapnya.
Sementara saat dikonfirmasi hal ini hingga berita ini ditulis, Kanit PPA Polres Metro Jakarta Barat AKP Reliana belum menjawab pertanyaan yang dilontarkan Poskota.
Sebelumnya, Nasib malang menimpa siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri kawasan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, yang diduga dihamili teman sekelas.
Anak berkebutuhan khusus itu diketahui berinisial AS (15) siswi kelas 7 di sekolah tersebut.
Ibu korban, Rusyani mengatakan kejadian memilukan itu diketahui terjadi 6 Mei 2024, kala sang anak mulai mengalami perubahan fisik yakni perutnya yang semakin membesar.
Diketahui sang anak memiliki keterbelakangan dari segi pendengaran, bicara, dan intelektual.
"Awalnya gak ada kecurigaan karena anak saya datang menstruasi itu nggak setiap bulan. Pernah empat bulan gak datang menstruasi itu enggak ada apa-apa," katanya kepada wartawan, Senin 20 Mei 2024.
Pada saat malam takbiran kemarin, Rusyani mengungkap jika sang anak mengalami muntah-muntah.
Awalnya Rusyani tak menaruh kecurigaan atas peristiwa tersebut. Namun ia melihat kondisi anak mulai melemah hingga akhirnya memutuskan untuk membawanya ke klinik.
"Saya masuk ke USG, dinyatakan anak saya hamil lima bulan. Saya shock disitu sampai gak bisa ngapa-ngapain," paparnya. (Pandi)