JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyebut akan kembali menerapkan rekayasa cuaca untuk menekan polusi udara.
"Rekayasa cuaca dengan Badan Penanggulan Bencana Daerah termasuk dengan BNPB seperti beberapa tahun lalu termasuk yang kira-kira sebulan lalu dilakukan rekayasa nanti kita akan lakukan itu lagi," kata Heru kepada awak media pada Minggu, 23 Juni 2024.
Sebelumnya, Heru telah meminta BPBD DKI Jakarta untuk melakukan rekayasa cuaca untuk menangani polusi udara di Jakarta yang disebut kian buruk.
Berdasarkan situs IQAir pada Minggu, 23 Juni pukul 14.15 WIB, tingkat polusi udara di Jakarta berstatus 'sedang' dengan indeks kualitas udara 75 IQ US.
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji menyebut rekayasa cuaca dapat menekan polusi udara polusi udara yang buruk. Dalam pelaksanaannya, rekayasa cuaca dilakukan saat musim hujan maupun musim kemarau dengan metode teknologi yang ada.
"Kalau di musim kemarau, tujuannya kan menghadirkan hujan ya, caranya adalah dia mengejar pertumbuhan awan hujan, jadi kalau ada pertumbuhan awan hujan yang berpotensi bisa menghasilkan hujan itu akan dilakukan modifikasi cuaca," kata Isnawa melalui sambungan telepon pada Jumat, 21 Juni 2024.
Nantinya, BRIN ataupun BMKG yang mengetahui pertumbuhan cuaca akan melakukan rekayasa cuaca dengan menerbangkan pesawat untuk, misalkan menebarkan garam.
"Mereka akan melakukan rekayasa dengan menebarkan misalnya garam, dan lain-lain itu di awan hujan tadi, dikejar, kan ada prediksi-prediksi cuaca dari BMKG. Semua ada perencanaan, misalnya dilakukan minggu depan, sesuai dengan prediksi cuaca," paparnya.
"Jadi termasuk supaya enggak kemarau banget, enggak cuaca ekstrem, supaya enggak ada polutan, kira-kira begitu," ujar Isnawa melanjutkan. (Pandi)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG GRATIS DI SINI.