BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) UPTD PPA Kabupaten Bekasi merespon perkara siswi SMP dihamili anak polisi.
Kepala UPTD PPA Kabupaten Bekasi, Fahrul Fauzi mengatakan viralnya kasus tersebut, pihaknya berupaya melakukan pendampingan psikologis.
"Selanjutnya kita akan melakukan pendampingan Psikologis dan sosial," ucap Fahrul Fauzi, Rabu, 19 Juni 2024.
Selanjutnya, pihaknya akan membentuk pendampingan hukum apabila keluarga korban bersedia.
"Dan akan dilakukan Advokasi / Pendampingan Hukum jika memang dibutuhkan," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sudah menerjunkan satuan tugas PPP di wilayah tempat korban tinggal untuk melakukan penilaian.
"Sementara kami sudah menugaskan Satgas PPA Kecamatan Babelan untuk turun dan melakukan Asesmen awal," jelasnya.
Pihaknya juga masih menunggu perkembangan dari assesment terhadap keluarga dan koordinasi dengan unit PPA Polres Metro Bekasi.
Sebelumnya diberitakan, siswi SMP berinisial P (16) melahirkan anak perempuan yang dihamili oleh Siswa SMA R (18) anak anggota Polisi yang berdinas di Polres Metro Bekasi Kota.
Kejadian ini terjadi ketika keduanya berpacaran pada Maret 2023 lalu. R mengiming-imingi P berhubungan badan sebagai pertanda sayang.
Aktivitas itu membuat P hamil. Keluarga korban menuntut R agar putrinya dinikahkan. Namun responnya tidak demikian enggan menerimanya untuk menikah.
Keluarga korban lalu melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Bekasi dengan nomor teregister LP/B 1888 / VI / 2024 / SPKT / Polres metro bekasi / Polda Metro Jaya, pada 10 Juni 2024.
R dapat dijerat dengan Pasal 81 Uu no 17 tahun 2016 tindak pidana kejahatan perlindungan anak. (Ihsan Fahmi).
