Aktivitas warga saat berlibur memadati kawasan Monumen Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2024). Berdasarkan data resmi dari Monas, sejauh ini total pengunjung memadati Monas mencapai puluhan ribu orang baik dari wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) dan memprediksi pengunjung dapat mencapai 20.000 orang,Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat menjadi salah satu pilihan saat libur long weekend Hari Raya Waisak.Poskota/Ahmad Tri Hawaari

Opini

Cagub Bagus-bagus, Berharap Tak Curang

Sabtu 15 Jun 2024, 05:45 WIB

GENDERANG perebutan kursi Gubernur DKI Jakarta sudah ditabuh. KPUD sudah membuka pintu pendaftaran, yang pertama bagi calon independen. Sejauh ini ada personel polisi Darma Pangrekun dan mantan Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan maju. Yang dari parpol menyusul.

Pemilihan Kepala Daerah Pilkada atau Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, bertepatan pada hari Rabu-Pon. Meski hari mencoblosan masih 6 bulan lagi, namun aroma persaingan sudah terasa panasnya. Hal ini masih terbawa oleh arus suasasn politik Pilpres, bahkan ada yang menyebut Pilgub DKI itu serasa Pilpres.

Kini sudah bermunculan nama, selain dua tokoh independent tersebut, yang tampaknya akan diajukan oleh Parpol. Sebut saja ada nama eks Gubernur Anies Baswedan, lantas eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Jenderal (purn) Andika Perkasa, dan bahkan hingga anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.

Kemunculan Kaesang ini menjadikan aura politik menjadi panas lebih awal, karena adanya Putusan Mahkamah Agung (MA) yang membuat peluang Kaesang bisa berpartisipasi dalam Pilgub DKI Jakarta. Putusan MA itu membatalkan peraturan PKPU yang membatasi umur minimal 30 tahun saat mendaftar, dan digantikan oleh MA umur calon 30 tahun saat pelantikan.

Putusan MA ini kontan membuat geger negeri ini, karena langsung memunculkan tudingan, ini seperti MK yang memberikan jalan Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai cawapres, meski umurnya belum mencukupi menurut UU. MK mengubah pasal UU menjadi bagi yang pernah menjadi Kepala Daerah bisa maju dalam kontestasi capres-cawapres.

Seiring putusan MA tersebut muncul meme di medsos pasangan Budi Djiwandono -Kaesang Pangarep sebagai calon cagub-cawagub. Namun, lantas, Budi memberi klarifikasi, dirinya tak akan maju di Pilgub, karena sudah ditugasi Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk konsentrasi di DPR.

Kontroversi putusan MA itu tampaknya sudah mulai senyap, dan kabarnya KPU belum mengubah, atau tak mengubah aturan yang sudah sesuai dengan UU. Kalau tak diubah, maka Kaesang tak bisa ikut.

Menyusul hal itu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kemudian mengeluarkan rekomendasi kepada Ridwan Kamil menjadi cagub partai tersebut. Hal ini disambut gegap gempita. RK disebut-sebut calon bagus yang akan mengadakan perbaikan dan perubahan di Jakarta.

Nah perkembangan terbaru, kini kans Anies Baswedan untuk maju kembali menjadi Cagub DKI terbuka lebar, setelah secara resmi PKB menjadikannya calonnya. Dan kemudian PDIP juga suda mengajukan ke DPP PDIP untuk menjadi cagub DKI dari partai banteng.

Memang belum diputuskan, tapi sambutan dari kalangan ters PDIP cukup bagus, dan banyak pandangan muncul, benar partai itu akan mencalonkan Anies. Kalau ini terjadi maka menjadi konstalasi baru bahwa PDIP yang dulunya sangat berjarak, kini mau merangkul Anies. Boleh disebut, dulunya, ini dua kutup yang berjauhan, satu kutub kanan, satunya kutub kiri.

Kini orang-orang PDIP yakin Anies adalah sosok Merah Putih. Dan kalau dianalisi, kiranya akan mudah bagi PDIP menerima nasionalisme Anies, hal ini kalau menengok ke belakang, kakek Anies adalah pahlawan nasional seperjuangan dengan Bung Karno, sama-sama darah dari tokoh pejuang.

Kini yang ramai juga, kehadiran Kaesang yang dijodoh-jodohkan dengan Anies, ada juga yang menjodohkan dengan Ridwan Kamil. Namun, dari sisi Anies, para pendukungnya kurang setuju, karena akan mereduksi elektabilitas Anies. Kalau Anies berpasangan dengan Kaesang, dapat dipastikan, PDIP akan menolak, dan tidak pasti mendukungnya.

Kaesang kemungkinan, kalau bisa maju, akan berpasangan dengan Ridwan Kamil (juga kalau jadi maju). Sebab, RK dan Kaesang dalam barisan yang sama, tidak ada resistensi dari pendukung.

Nah, justru di kubu Anies yang akan ramai untuk calon wakilnya. PDIP kabarnya akan menyodorkan Andika Perkasa, sedangkan PKS sebagai parpol pemenang di DKI juga menyodorkan tokohnya untuk cawagub. Kalau Andika tidak dipilih Anies, kemungkinan PDIP akan melepas dukungan.

Dengan gambaran seperti di atas, untuk gubernur mendatang, ada kabar baiknya, Jakarta akan mendapat pemimpin yang berkualitas. Keriuhan politik akan terasa, Pilgub serasa Pilpres akan benar terasa karena persaingan dukungan cagub pemerintah dan cagub oposisi. Yang penting bagi rakyat, semua berjalan aman, dan tidak melalui pemilihan yang curang. (**)

Tags:
Pilgub DKI Jakartacagub-cawagubJakartaAnies Baswedankaesang pangarepgibran rakabuming raka

Administrator

Reporter

Umar Mukhtar

Editor