Kopi Pagi Harmoko: Hebat, Bermanfaat, dan Bermartabat

Kamis 13 Jun 2024, 10:29 WIB
Kopi Pagi Harmoko. (Poskota.co.id)

Kopi Pagi Harmoko. (Poskota.co.id)

Meneladani dalam segala hal, tak hanya ucapan, lebih-lebih perbuatan. Aksi nyata lebih dibutuhkan, di era sekarang ini, utamanya untuk memiliki rasa empati, saling peduli dan berbagi dengan sesama, di tengah suasana tantangan ke depan yang masih berat.

Masih banyak rakyat yang hidupnya tersisihkan karena kebutuhan ekonomi. Masih puluhan juta warga hidup di bawah garis kemiskinan. Masih jutaan anak cerdas, tidak tertampung dalam sekolah yang berkualitas karena ekonomi keluarganya di bawah ambang batas kemakmuran.

Saling berbagi (memberi dan menerima) hendaknya dibarengi dengan keikhlasan dan ketulusan. Tentu, memberi bukan dengan kesombongan, begitu pun menerima bukan karena keterpaksaan.

Agama apa pun mengajarkan, idealnya, memberi karena niat baik membantu seseorang yang memang sedang membutuhkan, sehingga yang menerima pun akan bersenang hati, ikhlas menerimanya.

Para leluhur kita telah mengajarkan, bahkan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, antartetangga, antarkelompok, dan lebih luas lagi dalam berbangsa dan bernegara, yang kemudian dilegalkan dalam falsafah hidup bangsa, yakni Pancasila.

Memberi sejatinya merupakan perbuatan luhur yang  mencerminkan sikap dan suasana kekeuargaan dan kegotongroyongan, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom 'Kopi Pagi' di media ini.

Itulah sebabnya dalam butir-butir dasar negara kita diminta hendaknya mengembangkan sikap untuk suka memberi pertolongan kepada orang lain dengan harapan orang yang ditolong  tersebut dapat berdiri sendiri, setidaknya untuk sementara terkurangi beban dan masalahnya.

Itulah orang yang bermanfaat, yang bisa memberikan nilai tambah bagi orang lain.Kalau pun belum bisa kepada orang lain dan lingkungan sekitarnya, setidaknya bermanfaat bagi diri sendiri.

Kita dapat disebut bermanfaat, jika mampu mengangkat harkat orang lain. Mengangkat beban hidupnya, menempatkan pada porsinya, bukan malah menyingkirkan akibat beda pilihan dan dukungan.

Yang diperlukan saat sekarang adalah keteladan, lebih-lebih para pejabat negeri baik di tingkat pusat maupun daerah. Sebab, di negara manapun keteladanan pemimpin adalah penting untuk memberi motivasi dan bukti.

Mari kita menjadi orang hebat, bermanfaat, sekaligus bermartabat. (Azisoko)

Berita Terkait

Kopi Pagi Harmoko: Indahnya Berbagi

Kamis 20 Jun 2024, 06:44 WIB
undefined

Kopi Pagi Harmoko: Dicari Sosok Peduli

Senin 24 Jun 2024, 07:55 WIB
undefined

News Update