BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Keluarga korban memaparkan kronologi hingga motif anak remaja perempuannya dirundung hingga luka-luka oleh pelajar lainnya.
Orang tua korban Erick Nur Arifin (46) mengatakan peristiwa ini terjadi di sebuah lapangan di Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Jumat, 7 Juni 2024 lalu.
Awalnya FAP (14) sedang bermain tak jauh dari lokasi. Tiba-tiba dijemput oleh temannya MG dengan mengendarai sepeda motor.
Korban dan MG kemudian melintas di dekat komplek dekat lokasi kejadian. Rupanya ia bertemu dengan remaja lainnya yang memang sudah ditunggu.
Menurutnya, para pelajar tersebut merupakan teman korban berasal dari sekolah berbeda.
"Permasalahannya, anak saya (dituduh) menyebarkan isu, si pelaku ini tidak terima dan sehingga mereka melakukan pengeroyokan," terangnya.
AFP dituduh bahwa pelaku berinisial IC pernah berbuhungan badan dengan pria yang merupakan kekasih dari salah satu pelajar tersebut.
"Isu-nya itu kalau pelaku inisial IC pernah berhubungan badan dengan pria yang merupakan pacarnya atau temennya," ungkap Erick.
Korban bahkan sudah melakukan klarifikasi dengan meminta pria yang merupakan kekasih tersebut didatangkan saat perundungan terjadi.
Namun pelaku enggan menerimanya, dan tetap menuduh FAP menyebarkan isu tidak benar.
Erick mengaku sudah melaporkan para pelajar yang menganiaya anaknya ke Polres Metro Bekasi Kota, Senin, 10 Juni 2024 lalu.
Mereka yang dilaporkan di antaranya yang melakukan pemukulan berjumlah 2 orang dan yang meyiarkan via live Instagram.
Sejumlah nama remaja perempuan tersebut telah dilaporkan diantaranya NV, MG, IC dan UC.
Erick mengeluhkan atas perbuatan pelaku yang menyebabkan anaknya mengalami luka memar di sekujur tubuh.
"Memar di bagian mata kanan, sebelaha pelipis bawah kanan, pelipis bengkak, rahang kiri bengkak, lengan tangan kiri memar dan leher sebelah kiri lecet," tutup Erick. (Ihsan Fahmi)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI