Ilustrasi gejala refluks asam saat kambuh. (Pixabay/martin budenbender)

Kesehatan

Sering Tertukar, Ternyata Ini Bedanya Heartburn, Refluks Asam, dan GERD yang Harus Diketahui

Senin 10 Jun 2024, 11:49 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Seperti sama karena memiliki gejara yang mirip, ternyata ada perbedaan mendasar antara heartburn, refluks asam, dan GERD.

Melansir Healthline, refluks asam dan GERD adalah kondisi medis yang melibatkan refluks asam lambung ke kerongkongan dan tenggorokan. Sedangkan heartburn merupakan gejala dari kedua kondisi tersebut.

Istilah sakit heartburn, refluks asam, dan GERD sering digunakan secara bergantian. Namun sebenarnya semuanya mempunyai arti yang berbeda

Dengan mengetahui perbedaan ini, kamu biasa mengatasinya dengan tepat sehingga gejalanya tidak akan memburuk.

Pengertian Heartburn

Jika dilihat secara harfiah, heartburn bisa berarti hati yang panas, padahal isitilah ini menyesatkan. Hati sebenarnya tidak ada hubungannya dengan rasa sakit.

Heartburn sendiri terjadi pada sistem pencernaan, khususnya di kerongkongan. Ini terasa seperti sensasi perih dan panas seperti terbakar di dada. Kondisi ini termasuk normal dan umum terjadi.

Gejala Heartburn

Lapisan esofagus sebenarnya lebih halus daripada lapisan perut. Asam lambung yang mengalir kembali ke kerongkongan dapat menyebabkan sensasi seperti terbakar di dada.

Nyeri ini bisa terasa tajam atau seperti sensasi mengencang. Beberapa orang menggambarkannya sebagai rasa terbakar yang menjalar ke sekitar leher dan tenggorokan.

Heartburn biasanya terjadi setelah makan. Namun, posisi membungkuk atau berbaring bisa memperburuk keadaannya.

Karena heartburn dapat terasa seperti nyeri ringan hingga parah di dada, terkadang nyeri ulu hati disalahartikan sebagai nyeri serangan jantung.

Gejala Heartburn Parah

Heartburn sering disalahartikan sebagai serangan jantung, padahal kedua kondisi tersebut tidak berhubungan. Segera hubungi dokter jika terjadi beberapa gejala yang tambah parah.

Seperti sulit bernafas, berkeringat, pusing, nyeri di lengan atau rahang. Kamu harus berkonsultasi dengan dokter jika mengalami heartburn dua kali atau lebih dalam seminggu.

Cara Obati Heartburn

Sebenarnya, tidak semua heartburn memerlukan perawatan medis. Jika gejalanya jarang datang dan terasa ringan, dapat diobati dengan antasida dan perubahan gaya hidup.

Misalnya dengan menurunkan berat badan jika diperlukan, berhenti merokok, lebih sedikit makan makanan berlemak, hingg menghindari makanan pedas atau asam.

Pengertian Refluks Asam

Otot melingkar yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES) bergabung dengan kerongkongan dan perut. Otot ini bertugas mengencangkan kerongkongan setelah makanan masuk ke lambung.

Jika otot ini lemah atau tidak mengencang dengan baik, asam dari lambung dapat berpindah kembali ke kerongkongan. Ini yang dikenal sebagai refluks asam.

Gejala Refluks Asam

Refluks asam dapat menyebabkan heartburn dan gejala lainnya, seperti batuk, sakit tenggorokan, rasa pahit di bagian belakang tenggorokan, dan rasa asam di mulut.

Gejala lainnya adalah adanya sensasi seperti rasa terbakar dan tekanan yang dapat menjalar hingga ke tulang dada.

Cara Obati Refluks Asam

Untuk membantu menghentikan atau mengurangi refluks asam, cobalah untuk makan dalam porsi kecil dan lebih sering. Dan jika perlu, cobalah untuk menurunkan berat badan.

Selain itu, coba mencari cara untuk rileks dan mengurangi stress, hindari makanan yang memicu gejalanya, tidak makan 3 sampai 4 jam setelah tidur atau berbaring, hingga berhenti merokok.

Pengertian GERD

GERD adalah bentuk refluks asam yang kronis. Penyakit ini didiagnosis ketika refluks asam terjadi lebih dari dua kali seminggu, atau menyebabkan peradangan pada kerongkongan.

Kerusakan jangka panjang pada kerongkongan ini dapat menyebabkan kanker. Nyeri akibat GERD mungkin hilang atau tidak dengan antasida atau obat bebas lainnya (OTC).

Gejala GERD

Gejala GERD meliputi, bau mulut, kerusakan email gigi akibat kelebihan asam di mulut, maag regurgitasi, atau perasaan seperti isi perut kembali naik ke tenggorokan atau mulut.

Selain itu, gejala lainnya seperti nyeri dadam batuk kering yang berkepanjangan, gejala seperti asma (dada terasa sesak, batuk, mengi), dan kesulitan menelan.

Penyebab GERD

Kebanyakan orang mengalami mulas dan refluks asam terus menerus. Hal ini sering kali berhubungan dengan sesuatu yang dimakan atau kebiasaan lain seperti langsung berbaring setelah makan.

GERD adalah suatu kondisi kronis di mana profesional kesehatan mulai memeriksa kebiasaan jangka panjang dan bagian anatomi tubuh yang dapat menyebabkan GERD.

Penyebab GERD bisa saja karena mengalami obesitas atau kelebihan berat badan yang dapat memberikan tekanan ekstra pada perut, dan hernia hiatus yang mengurangi tekanan pada LES.

Penyebab lainnya seperti merokok, mengonsumsi alkohol, sedang hamil, dan minum obat yang dapat melemahkan LES.

Cara Obati GERD

GERD biasanya dapat ditangani dengan kombinasi penyesuaian gaya hidup, pengobatan, dan dalam beberapa kasus adalah dengan cara operasi.

Kamu bisa melakukan penyesuaian gaya hidup dengan cara modifikasi pola makan, penurunan berat badan, berhenti merokok, dan duduk tegak setidaknya selama 3 jam sesudah makan.

Selain itu kamu juga bisa makan dalam porsi kecil lebih sering, menghindari pakaian ketat, menghindari makanan yang dapat meningkatkan jumlah asam lambung.

Kamu juga dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi berat badan jika perlu. Juga dengan makan sehat dan berolahraga.

Jika kamu tidak berolahraga secara teratur, target yang baik adalah berolahraga selama 30 menit selama lima kali dalam seminggu.

Tags:
refluks asamGERDheartburnsistem pencernaan

Fia Afifah Rahmah

Reporter

Fia Afifah Rahmah

Editor