Presiden Dipilih MPR, Jangan Kembali ke Masa Kelam

Senin 10 Jun 2024, 05:21 WIB
Ilustrasi bingkai foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Poskota.co.id/Ahmad Tri Hawaari)

Ilustrasi bingkai foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Poskota.co.id/Ahmad Tri Hawaari)

SEJUMLAH pihak bereaksi terkait wacana presiden kembali dipilih MPR RI. Langkah tersebut dinilai akan mengembalikan Indonesia ke masa kelam saat di masa orde baru (orba).

Pemilihan Presiden (Pilpres) secara tidak langsung atau dipilih oleh MPR juga bertentangan dengan sistem pemerintahan presidensial.

Apa yang dimaksud dengan sistem presidensial? Itu adalah kekuasaan eksekutif presiden yang diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih secara langsung.

Tidak ada yang sempurna, sistem presidensial juga ada kekurangan. Akan tetapi, jika ingin membenahi masalah pemilihan presiden bukan dengan cara memilih presiden oleh MPR. Langkah tersebut banyak mudharatnya, di antaranya, memilih presiden secara langsung saja masih mengabaikan aspirasi rakyat, tidak memberikan warga sipil menjadi RI 1, dan bahkan menghasilkan pemimpin tiran.

Tirani adalah satu di antara bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh pemimpin yang menjalankan kekuasaannya secara sewenang-wenang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terdapat dua pengertian yang perlu dipahami mengenai tirani. Pertama, tirani adalah penerapan kekuasaan secara sewenang-wenang. Kedua, tirani adalah negara yang diperintah oleh seorang raja atau penguasa yang bertindak sekehendak hatinya.

Tentu, Indonesia jangan kembali ke masa kelam. Jika alasannya karena adanya politik uang, berbiaya tinggi, dan memuncukan keterbelahan di tengah masyarakat. Alasan tersebut kurang tepat.

Jika ingin membenahi persoalan tersebut bukan mengganti sistemnya. Analoginya, jika kemacetan kian parah dan makin semrawut, solusinya bukan memperlebar jalan, tetapi membatasi jumlah kendaraan.

Dalam kasus ini, bukan pemilihan presiden secara langsung  yang bermasalah. Namun implementasinya yang buruk, mulai dari peserta pemilu pilpres, perilaku politisi hingga rakyat yang memilihnya. Hal tersebut yang mesti diperbaiki.

Sebagai informasi, wacana presiden dipilih kembali oleh MPR muncul saat Amien Rais bertemu pimpinan MPR. Amien mengaku tidak keberatan jika presiden dipilih oleh MPR. Alasannya, MPR akan memiliki banyak pertimbangan ketika memilih Presiden. (*)

Berita Terkait

News Update