JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kebutuhan tidur setiap orang bervariasi sepanjang hidup. Dan tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan tubuh kamu.
Jumlah tidur yang dimiliki dapat memengaruhi segalanya, mulai dari berat badan dan metabolisme, hingga fungsi otak dan suasana hati.
Bagi banyak orang, waktu bangun biasanya tetap konstan dari hari ke hari. Namun, waktu tidur kamu mungkin akan berbeda-beda.
Di bawah ini terdapat beberapa penjelasan mengenai siklus tidur, cara kerja siklus tidur, dan mengapa tidur atau kurang tidur, dapat memengaruhi kesehatan, melansir Healthline.
Waktu Tidur yang Dibutuhkan
Waktu tidur yang dibutuhkan akan berubah sepanjang hidup. Pedoman tidur dapat memberikan tempat untuk mulai menentukan kebutuhan tidur.
American Academy of Pediatrics dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memiliki pedoman umum untuk berbagai kelompok umur:
- Newborn sampai 3 bulan: 14 sampai 17 jam
- 4 hingga 11 bulan: 12 hingga 16 jam
- 1 hingga 2 tahun: 11 hingga 14 jam
- 3 hingga 5 tahun: 10 hingga 13 jam
- 6 hingga 12 tahun: 9 hingga 12 jam
- 13 hingga 18 tahun: 8 hingga 10 jam
- 18 hingga 64 tahun: 7 hingga 9 jam
- 65 tahun ke atas: 7 hingga 8 jam
Apa yang Terjadi Jika Waktu Tidur Terganggu?
Waktu tidur yang terganggu sehingga memiliki terlalu sedikit tidur dapat memengaruhi sistem dan fungsi pemulihan tubuh.
Kondisi kesehatan dan mental dapat dirasakan saat kurang tidurberkontribusi terhadap kurang tidur. Ini mencakup adanya depresi, kecemasan, sleep apnea obstruktif, hingga sakit kronis.
Kualitas tidur yang buruk juga dapat memperburuk kondisi ini dan memicu siklus sulit tidur. Jika kurang tidur sesekali umumnya tidak akan berdampak serius pada kesehatan.
Namun, para ahli mengaitkan kurang tidur dengan konsekuensi kesehatan yang serius, termasuk risiko penyakit kronis dan kematian dini yang lebih tinggi.
Dampak Fisik Saat Waktu Tidur Berkurang
Saat kamu kurang tidur, ternyata hal itu dapat menimbulkan efek untuk kondisi fisik. Beberapa di antaranya:
- Sering mengantuk
- Gampang sakit kepala
- Terdapat lingkaran hitam di bawah mata
- Kulit pucat
Selain itu, kurang tidur dalam jangka panjang juga dapat berdampak buruk pada kesehatan, yang bisa saja menyebabkan:
- Berkurangnya kekebalan tubuh, yang dapat menyulitkan tubuh melawan infeksi
- Kortisol tinggi, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya
- Peningkatan nafsu makan dan keinginan untuk gula dan karbohidrat yang tinggi
- Perubahan berat badan
- Perubahan kulit, termasuk kerutan, garis halus, dan hilangnya elastisitas kulit
- Peradangan kronis
Dampak Kesehatan Emosional dan Mental Saat Waktu Tidur Berkurang
Bukan hanya berdampak pada segi fisik. Saat waktu tidur berkurang, hal tersebut ternyata juga dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan emosional seperti:
- Merasa rewel dan mudah tersinggung
- Perubahan suasana hati yang tiba-tiba
- Kesulitan mengelola emosi
- Kesulitan mengatasi stres
- Kesulitan memahami dan berkomunikasi dengan orang lain
Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memperburuk gejala kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, paranoia, dan halusinasi.
Tak hanya sampai di situ, Kurang tidur juga dikaitkan dengan gejala beberapa kondisi kesehatan mental, termasuk:
- Depresi
- Gangguan kecemasan
- Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD)
Dampak Kognitif Saat Waktu Tidur Berkurang
Ketika kurang tidur, otak tidak dapat bekerja secara efisien. Sehingga kamu mungkin saja akan kesulitan untuk berkonsentrasi dan mengingat berbagai hal.
Penelitian menunjukkan kurang tidur ini bahkan berdampak negatif pada fungsi lobus frontal otak, termasuk:
- Perhatian
- Kewaspadaan
- Pengambilan Keputusan
- Pertimbangan
- Penyimpanan
- Tanggapan
Sehingga, efek kurang tidur ini dapat berperan dalam menurunnya kinerja di tempat kerja atau sekolah, perubahan dalam penilaian dan kontrol impuls, hingga mengakibatkan kecelakaan.