Suasana rumah produksi sambal di Jakarta Barat (Jakbar) yang diprotes warga. (Dok: Satpol PP)

Jakarta

Rumah Produksi Sambal di Jakbar Diprotes Warga, Pemkot Masih Carikan Solusi

Rabu 15 Mei 2024, 17:54 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemkot Jakarta Barat masih mencarikan solusi rumah produksi sambal di Kelurahan Wijaya yang dikeluhkan warga karena menimbulkan bau tak sedap hingga mencemari lingkungan.

"Masih dirapatkan untuk dicarikan solusinya. Karena masyarakat ini kan (pemilik produksi sambal) juga berusaha," kata Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Agus Irwanto pada Rabu, 15 Mei 2024.

Untuk langkah awal pihak Satpol PP Jakarta Barat merekomendasikan agar produksi sambal dilakukan sesuai prosedur supaya tidak berdampak ke warga sekitar.

"Karena awalnya si pemilik bikin sambalnya itu di teras, kemudian kita usulkan agar dibuatkan corong, jadi dampaknya itu tidak ke warga, karena, kan, pedas ya," jelas Agus.

Selain itu, pemilik bisnis sambal rumahan ini juga membuang limbah ke saluran air. Hal tersebut yang juga dikeluhkan warga sekitar.

"Ya memang buang limbahnya di saluran air. Kan seharusnya ada tempat penampungannya dulu," ujarnya.

Saat ini tingkat kota masih merapatkan bagaimana nantinya produksi sambal rumahan tersebut. Pasalnya, kata Agus, tak menutup kemungkinan bisnis itu akan berkembang.

"Masih dirapatkan untuk dicarikan solusi atau rekomendasi tempat. Karena kalau bisnisnya berkembang kan nanti pasti bakalan ada mobilitas yang lebih masif," tukasnya.

Sebelumnya, ketegangan terjadi saat pihak kecamatan mendatangi salah sebuah rumah produksi sambal di Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakbar pada Selasa, 14 Mei 2024.

Saat dikonfirmasi, Camat Grogol Petamburan, Agus Sulaeman menindaklanjuti aduan masyarakat maupun CRM soal pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari produksi sambal di rumah tersebut.

"Berdasarkan aduan tersebut, produksi sambal itu mengganggu warga karena menimbulkan pedas, bau, sehingga kita tindak lanjuti," kata Agus dihubungi pada Rabu, 15 Mei 2024.

"Pada saat ke sana kebetulan ada tim hukum yang memboyong orang-orang, di situ sempat terjadi ketegangan," sambungnya.

Agus menjelaskan, warga resah dengan keberadaan produksi sambal rumahan tersebut. Pasalnya, proses pembuatan sambal menimbulkan bau hingga membuat mata pedas.

Beberapa warga, bahkan pihak RT sempat melakukan demo di rumah yang dijadikan produksi sambal tersebut. (Pandi)

Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG GRATIS DI SINI.

Tags:
rumah produksi sambalPemkot Jakarta BaratSatpol PP Jakbarjakarta-barat

Pandi Ramedhan

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor