Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M (kemeja dan rompi hijau), bersama Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Perwakilan Komisi VIII DPR RI John Kenedy Azis saat memberikan simbolis dukungan bantuan penanganan darurat kepada pemerintah daerah, pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Provinsi Sumatera Barat, pada Senin 13 Mei 2024. (Dok BNPB)

NEWS

Korban Banjir Lahar Dingin dan Longsor Sumbar Capai 50 Orang Meninggal Dunia, BNPB Salurkan Bantuan Senilai Rp3,2 Miliar

Selasa 14 Mei 2024, 10:14 WIB

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Korban akibat banjir dan longsor di Provinsi Sumatera Barat mencapai 50 orang meninggal dunia. Data tersebut diupdate dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa 14 Mei 2024. 

Bencana tersebut menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Kini BNPB serta pihak terkait di daerah pun masih fokus dalam pencarian korban akibat banjir lahar dingin dan longsor.

Kuat dugaan beberapa korban masih tertimbun material banjir dan longsor. Kepala BNPB Letjen. TNI Suharyanto, pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, mengatakan, langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini oleh pihaknya. 

"Beberapa langkah itu diantaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait," ucap Suharyanto dalam keterangan yang diterima Poskota, Selasa 14 Mei 2024. 

Pihaknya dikatakan Suharyanto mendapatkan laporan korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. 

Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang, 

"Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6x24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari," beber Suharyanto.

Pemerintah dikatakannya terus melakukan upaya maksimal dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak. Selain itu ditegaskannya pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak juga dapat dipenuhi dengan baik. 

"Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul -betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari hari dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," ujar Suharyanto. 

Hingga Senin sore, 13 Mei 2024 pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Kendati masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat. 

Bahkan seusai rapat koordinasi yang digelar, BNPB juga menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total Rp3,2 miliar.

Tak hanya itu, BNPB pun menyerahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa alpon, genset light, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan. 

Pada kunjungan kerja hari kedua, hari ini Kepala BNPB direncanakan akan bertolak ke daerah terdampak sekaligus melakukan tinjauan udara guna melihat dampak kerusakan akibat banjir lahar dan longsor yang terjadi. 

Beberapa lokasi tinjauan di sejumlah titik di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Suharyanto menerangkan kunjungan ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk memastikan penanganan darurat dan pemenuhan dasar warga terdampak terpenuhi dengan baik.

Tags:
Banjir Lahar DinginLongsor Sumatera BaratBencana Sumatea BaratKepala BNPB

Yugi Prasetyo

Reporter

Yugi Prasetyo

Editor