Rico pun pergi dan memberitahukan semuanya kepada Haryanto. Haryanto dan Mama Rina pun mengetahui semuanya dari Rico. Mama Rina pun kesal dan akan melarang Amara untuk tinggal bersama Mario.
Amara dan Aria pun datang ke rumah Erick yang kini menjadi rumah Alya. Amara pun merasa senang karena bisa tinggal bersama.
Namun datang Mama Rina yang melarang Amara tinggal di rumah Mario dan Alya. Mama Rina mengajak pergi Amara. Namun Amara menolak, langsung dibawa Aria masuk ke rumah Mario dan Alya.
Mama Rina pun kesal, hingga beradu mulut dengan Mario dan Alya. Alya pun mengusir mama Rina, hingga datang satpam yang ikut mengusir mama Rina.
Mama Rina kesal kepada Haryanto, dan berjanji tidak akan menginjak lagi rumah Mario dan Alya.
Saat Alya, Soraya, dan Mario sedang bermain di kafe, terjadi gempa. Alya tertusuk oleh kaca lampu. Datang Dokter Hanif yang langsung menolong Alya. Alya pun langsung sadar. Tiba-tiba Soraya melihat dan memanggil Hanif.
Ternyata Hanif adalah teman kuliah Soraya dan Mario. Namun, Hanif melanjutkan kuliah ke luar negri dan meninggalkan Soraya.
Kini mereka pun bertemu kembali, dan Hanif menyebut Soraya tak menunggunya. Soraya dan Hanif pun saling berbincang berdua.
Di tempat pengungsian gempa, ada Alyssa dan Felix. Alyssa tak suka tinggal di tempat pengungsian. Datang Rico, dan ia memberitahu bahwa Alya sudah menerima warisan dari Erick. Alyssa pun emosi dan akan memaksa membagi dua harta warisan Erick bersama Alyssa.
Namun hal tersebut tidak mungkin menurut Felix. Felix pun memberikan ide bagus untuk Alyssa.
Mereka berdua akan membunuh Alya dengan membawa Alya ke tempat pembangunan, dan melempar batu bata.
Untungnya Rico memberitahukan Mario bahwa Alya dalam bahaya melalui telepon, meski secara diam-diam. Hal tersebut dia lakukan untuk menghormati mendiang Erick yang mencintai Alya.
.jpg)
.jpg)
.png)
.jpg)
