BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Salah seorang korban dugaan penipuan program kuliah doktor di Manila, Filipina, membongkar latar belakang terduga pelaku.
Korban bernama Aloysius Bernadi Gunawan (46) mengatakan, terduga pelaku bernama Bambang Tri cahyono merupakan pengajar di sebuah kampus elite dan seorang pakar di dunia pendidikan.
"Terlapor ini yang kami cek memang dia pengajar di sebuah kampus dan kalau kita lihat dia memang sudah terbiasa di bidang bisnis pendidikan jadi memang track recordnya dia memang ada di bidang bisnis pendidikan," ucap Aloysius pada Sabtu, 20 April 2024.
Sementara Aloysius belum memastikan kebenaran bahwa terduga pelaku memiliki gelar profesor. Sebab, hal tersebut harus dicek melalui data di Dikti.
"Mengenai profesornya memang harus dicek lagi di Dikti, tapi yang saya lihat memang dia adalah visiting profesor di sebuah kampus di Filipina tersebut," ungkapnya.
Ia bercerita, terduga pelaku menawrakan program doktor di luar negeri melalui media sosial. Diketahui kantor milik terduga pelaku berada di Apartemen Mutiara, Bekasi Selatan.
"Kan kalau pendidikan di luar negeri ada agensinya. Jadi kan kita gak bisa langsung datang ke Malaysia, Filipina untuk langsung kuliah. Nah agensi pendidikan ini yang ngurus. Nah ini sebenernya bisnisnya adalah agensi pendidikan," ungkapnya.
Alysius menyebutkan, ada sekitar 207 peserta yang sudah mendaftarkan diri pada program doktor terduga pelaku. Ia mengaku sudah membayar Rp30 juta untuk harga beasiswa parsial.
Informasi yang ia dapat, terduga pelaku mendapat teguran dari kampus di Manila karena peserta program terlalu banyak. Terduga pelaku sempat mengarahkan peserta ke kampus di Malaysia, tetapi peserta menolak.
Usut punya usut, keresahan peserta juga berujung sulitnya pengembalian uang hingga terduga pelaku mengaku sudah menghabiskan uang untuk keperluan bisnis trading yang gagal total.
Dasar inilah yang membuat Aloysius melaporkan kasus dugaan penipuan program pendidikan doktor ke Polres Metro Bekasi Kota.
"207 orang di angkatan saya. Jadi 1 orang 30 juta kerugiannya 6 miliar lebih, Pengakuan uang dipakai untuk trading dari Pak B (Bambang) juga," ujarnya. (Ihsan)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG GRATIS DI SINI.