Korban penipuan program S3 saat memenuhi laporan di Polres Metro Bekasi Kota. (Poskota/Ihsan)

Kriminal

207 Orang Tertipu Program Doktor di Filipina, Kerugian Capai Rp6 Miliar

Jumat 19 Apr 2024, 19:52 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 207 orang lintas profesi diduga tertipu mengikuti program kuliah doktor atau S3 di salah satu kampus di Filipina.

Salah satu korbannya yaitu Aloysius Bernardi Gunawan (46) mengatakan, dirinya tertarik karena pengelola program terduga pelaku merupakan pakar pendidikan ulung bergelar profesor.

"Dia sudah terbiasa di bidang pendidikan, jadi kami senang aja dan percaya sama orang ini," ucap Aloysius saat memenuhi panggilan di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat, 19 April 2024.

Menurutnya sebanyak 207 orang warga telah mendaftar kepesertaanya mengikuti program doktor dengan kerugian mencapai miliaran rupiah.

Teranyar, pengakuan terduga pelaku telah memakai uang peserta untuk berbisnis trading, namun sayangnya bisnis tersebut gagal.

"207 orang di angkatan saya. Jadi 1 orang (bayar) Rp30 juta, kerugiannya Rp6 miliar lebih," jelasnya.

Ratusan orang tersebut terdiri dari lintas profesi dan berbagai daerah di seluruh tanah air. 

"Memang sebagian (korbannya) dosen, tenaga pendidik tapi ada juga konsultan, PNS, pebisnis, ada yang dari Aceh, Manado, Papua, Pontianak, hingga Sumatera," terangnya.

Diketahui Aloysius tertarik mengikuti program doktor saat dirinya melihat salah satu postingan iklan di sosial media.

Korban kemudian diarahkan untuk masuk ke grup WhatsApps. Disitu beberapa informasi diberikan terkait aktivitas perkuliahan termasuk penyelenggaran seminar.

Aloysius menyebut jika mengikuti kuliah doktor di Filipina hanya berlangsung selama empat bulan selama satu semester, sedangkan di Indonesia harus menempuh waktu enam bulan.

"Jadi harapannya 6 semester ini kita bisa selesai dalam waktu dua tahun. Dan yang jelas bisa dikerjakan online dan biayanya murah," paparnya.

Aloysius telah melalukan pengecekan, sepemahannya tidak ada unsur kesalahan tentang kuliah yang dijanjikan terduga pelaku di kampus Philipines Women's University (PWU). 

Namun kesalahan terjadi pada pihak penyelenggara di Indonesia yang menyeret terduga pelaku.

"Kampusnya gak salah. Ini agensinya saja yang kami duga tidak benar," pungkasnya. 

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan saat ini tengah dilakukan pemeriksaan terhadap pelapor.

Pihaknya belum dapat membeberkan secara rinci terkait perkara tersebut.

"Iya benar korban sudah buat laporan, akan diperiksa pelapor dan saksi-saksi, Karena kemarin laporannya dibuat sebelum lebaran," kata Firdaus. (Ihsan Fahmi)

Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI

Tags:
Program Doktorkampus di Filipinapenipuan

Ihsan Fahmi

Reporter

Firman Wijaksana

Editor