Beberkan LKPJ 2023, Heru Budi Klaim IPM Jakarta Tertinggi di Indonesia

Kamis 18 Apr 2024, 15:44 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat rapat paripurna. (Poskota/Pandi)

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat rapat paripurna. (Poskota/Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan kinerja pembangunan manusia di Jakarta pada tahun 2023 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. 

Hal tersebut disampaikan Heru saat menggelar rapat paripurna bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Kamis, 18 April 2024. 

Dalam kesempatan tersebut, Heru memaparkan laporan berbagai hasil pembangunan yang telah dikerjakan Pemprov DKI Jakarta selama satu tahun terakhir melalui indikator makro yang meliputi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), indikator ekonomi, dan indikator sosial. 

"Khusus untuk IPM, kinerja pembangunan manusia di Jakarta pada tahun 2023 tercatat sebesar 83,55 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 81,65 dan merupakan yang tertinggi di Indonesia," kata Heru. 

Seluruh dimensi pembentuk IPM DKI Jakarta mengalami peningkatan, dimensi umur panjang dan hidup sehat yang diukur dengan indikator umur Angka Harapan Hidup (AHH) mencapai 75,81 tahun. 

Sementara itu, dimensi pendidikan yang diukur melalui indikator rata-rata lama sekolah, meningkat menjadi 11,45 tahun atau setara kelas XII dan indikator harapan lama sekolah mencapai 13,33 tahun. 

"Adapun dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan mencapai Rp19,37 juta per tahun, meningkat Rp446.000 (2,36 persen) dibandingkan tahun sebelumnya," tuturnya. 

Mantan Walikota Jakarta Utara itu menerangkan bahwa untuk pertumbuhan perekonomian Jakarta pada tahun 2023 didasari melalui besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp3.443 triliun, serta atas dasar harga konstan mencapai Rp2.050 triliun. 

"Kinerja ekonomi Jakarta sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global. Perekonomian Jakarta tetap tumbuh tinggi, yaitu sebesar 4,96 persen," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Heru memaparkan indikator sosial, yaitu pada periode Maret 2023, tingkat kemiskinan Jakarta tercatat sebesar 4,44 persen. Angka ini menurun 0,17 persen dibandingkan periode September 2022 dan turun 0,25 persen dibandingkan periode Maret 2022. 

"Hal ini didorong oleh membaiknya beberapa indikator makro ekonomi, di antaranya pertumbuhan ekonomi serta berkurangnya pengangguran," pungkas Heru. 

Perlu diketahui, Pendapatan Daerah tahun 2023 terealisasi sebesar Rp71,06 triliun (100,57 persen) melebihi rencana sebesar Rp70,66 triliun. 

Di antaranya terdiri dari realisasi Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp49,13 triliun (101,44 persen), realisasi Pendapatan Transfer sebesar Rp20,15 triliun (99,68 persen), serta realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp1,76 triliun (88,46 persen). 

Untuk Belanja Daerah pada akhir tahun 2023 telah terealisasi sebesar Rp66,77 triliun atau mencapai 92,55 persen dari target yang direncanakan sebesar Rp72,14 triliun. 

Selanjutnya, untuk Pembiayaan Daerah terbagi atas realisasi Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp8,88 triliun atau 99,90 persen dari target sebesar Rp 8,89 triliun dan realisasi Pengeluaran Pembiayaan sebesar Rp6,63 triliun atau 89,56 persen dari rencana Rp7,41 triliun. 

Dengan realisasi pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah tersebut, terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) pada akhir tahun 2023 sebesar Rp6,54 triliun. (Pandi) 

Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI

Berita Terkait

News Update