PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Pasca terjadinya aksi pengeroyokan terhadap dua orang santri dan ustad yang diduga dilakukan oleh sekelompok oknum pegawai bank keliling, Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, memberikan imbauan kepada Camat dan Kepala Desa (Kades).
Imbauan tersebut disampaikan Sekda, agar masyarakat di tiap wilayah di Pandeglang, tidak mudah terprovokasi konflik antara sekelompok ormas dengan sekelompok oknum pegawai bank keliling atau kosipa.
Sekda Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengungkapkan, menyikapi terjadinya ke kesalahfahaman antara ormas dengan oknum bank keliling di beberapa kecamatan, pihaknya pun langsung turun ke beberapa kecamatan memberikan imbauan kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa agar mampu menjaga stabilitas daerah.
"Jangan sampai terjadi konflik, kita harus bisa menjaga kondusifitas dengan mengedukasi warga agar tidak bertindak sembarangan," ungkapnya, Rabu, 3 April 2024.
Menurutnya, isu yang berkembang dan memicu kesalahfahaman berawal dari pengeroyokan terhadap ustad dan santrinya di wilayah Baros oleh oknum pegawai bank keliling atau kosipa.
"Berawal dari situ, terjadi sweeping oleh ormas terhadap bank keliling, oleh sebab itu kami Pemkab Pandeglang harus segera mengambil langkah, karena berkaitan dengan stabilitas dan keamanan," ujarnya.
"Camat, Lurah dan Kepala Desa berkolaborasi dengan jajaran ulama, tokoh masyarakat, dan muspika agar terbangun koordinasi yang baik dalam menjaga stabilitas daerah," sambungnya.
Lanjut Sekda, jika kasus yang saat ini beredar terkait pemukulan ustad dan santrinya oleh oknum bank keliling, sehingga memicu kesalahpahaman, maka alangkah baiknya diserahkan kepada pihak yang berwajib.
"Kita tidak boleh terprovokasi yang akan memicu kesalahpahaman dan menjadi masalah besar, jajaran kepolisian sudah menangani kasus itu, jadi kita percayakan kepada pihak yang berwenang," katanya.
Sementara, Asda Bidang Pemerintahan Setda Pandeglang, Doni Hermawan menambahkan, tugas pemerintah adalah mengayomi masyarakat dengan tidak memandang Suku, Ras, dan Agama (Sara).
"Semua kita ayomi untuk menjaga keamanan dan ketertiban, kami harap seluruh jajaran pemerintah kecamatan mampu mengedukasi warga masyarakat agar tidak mudah terprovokasi," tambah Doni.