Petugas gabungan pemadam kebakaran dan 2 robot saat diterjunkan melakukan pendinginan di lokasi kebakaran Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya Desa Ciangsana, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024).Petugas gabungan pemadam kebakaran telah menerjunkan total 16 unit kendaraan dan 2 robot alat pemadam api, proses pemadaman dilakukan mulai pukul 1.30 WIB dengan melibatkan puluhan petugas damkar dari Bogor, Bekasi, dan DKI Jakarta.(Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

NEWS

Buntut Ledakan Gudang Munisi Bogor, CIDE Minta Bentuk Tim Investigasi Hingga Tinjau Ulang Lokasi Penyimpanan

Minggu 31 Mar 2024, 18:52 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) menyarankan kepada panglima TNI bersama Kepala Staf untuk meninjau ulang semua lokasi penyimpanan munisi dan bahan peledak.

Hal itu buntut ledakan gudang munisi deaerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Ciangsana, Kabupaten Bogor.

"Belajar dari ledakan Gudmurah, ada baiknya ke depan, Panglima TNI bersama para Kepala Staf untuk meninjau ulang semua lokasi penyimpanan munisi dan bahan peledak," kata kepala CIDE, Anton Aliabbas kepada wartawan Minggu 31 Maret 2024.

Anton menyarankan, gudang penyimpanan munisi sebaiknya berada jauh dari permukiman warga. Hal itu untuk mencegah dampak buruk ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Sebaiknya gudang penyimpanan munisi terletak jauh dari pemukiman masyarakat guna menghindari adanya dampak yang lebih serius dari insiden serupa," paparnya.

Terkait insiden ledakan dan kebakaran di Gudmurah, Anton menyebut panglima TNI harus secepatnya membuat tim investigasi.

"Penyelidikan hendaknya tidak hanya berhenti pada mekanisme penjagaan di lapangan saja tetapi hingga setingkat Pangdam," ucapnya.

"Sekalipun tidak menimbulkan korban jiwa, pertanggungjawaban pimpinan dalam satuan tetap dibutuhkan. Hal ini dikarenakan terkait dengan penyediaan rasa aman di masyarakat," tambah Anton.

Lebih jauh, Anton menyebutkan bahwa kejadian ledakan di gudang amunisi bukan kali pertama terjadi. Dalam 10 tahun terakhir, insiden serupa telah beberapa kali terjadi.

Pada 5 Maret 2014, gudang amunisi milik Kopaska yang terletak di Markas Komando Pasukan Katak di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, meledak. Insiden ini melukai 87 orang dan 1 meninggal dunia.

Selanjutnya, gudang berisi bahan peledak milik Brimob Polda Jateng, Semarang, meledak pada 14 September 2019. Insiden ini melukai 1 orang.

"Terakhir, gudang milik Detasemen Gegana, Satuan Brimob Polda Jatim, Surabaya, Jawa Timur, meledak pada 4 Maret 2024. Ledakan disebutkan berasal dari mortir yang akan di disposal," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, ledakan gudang amunisi Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor terjadi pada Sabtu, 30 Maret 2024.sekitar pukul 18.30 WIB.

Akibat ledakan tersebut, gudang berisi amunisi itu kebakaran. Sejumlah proyektil, selongsong peluru, hingga granat pun berterbangan ke pemukiman warga.

Sedikitnya ada satu kampung dan tiga klaster di Kota wisata, Desa Ciangsana yang terdampak bahan-bahan dari gudang.

Hingga dini hari tadi, baik petugas maupun warga telah menemukan beberapa proyektil hingga granat di pekarangan rumah milik warga. (Pandi)

Tags:
Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE)ledakan gudang munisipanglima TNIKepala Stafmeninjau ulanglokasi penyimpananpenyimpanan munisigudang munisi deaerah (Gudmurah)Kodam JayaCiangsanakabupaten-bogor

Pandi Ramedhan

Reporter

Ade Mamad

Editor