Saut Togatorop, tukang tambal ban di perempatan Megaria, Jakarta Pusat. (Poskota.co.id/Ramot Sormin)

Jakarta

Kisah Tukang Tambal Ban Menghantarkan Anaknya Masuk TNI dan Sarjana

Sabtu 30 Mar 2024, 16:15 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Apapun profesi dan status sosialnya, tiap orang tua pasti menginginkan anaknya sukses. Tak terkecuali Saut Togatorop, tukang tambal ban yang mangkal di perempatan Megaria, Jakarta Pusat.

Ia berkisah, sekitar 24 tahun lalu, profesinya diawali sebagai tukang tambal ban keliling Jakarta bermodalkan pinjaman uang sebesar Rp60 ribu untuk membeli pompa tangan, bakaran, congkelan, lem, dan ember.

"Bangun pagi, saya, istri, dan anakku umur 2 tahun, kami berangkat keliling Jakarta nyari orang yang mau isi angin dan juga nambal ban. Kalau sudah larut malam, barulah kami pulang," kata Saut kepada Poskota.co.id pada Kamis, 28 Maret 2024.

Lelah dari pagi hingga larut malam menggowes sepeda ontelnya mencari pelanggan di pinggir jalan, tak mempengaruhi semangatnya mengais rezeki.

"Kalau saya ingat-ingat itu bersama istri di rumah, terkadang kami berdua nangis pak," kata Togatorop yang hanya memiliki ijazah SD ini dengan haru.

Menghadapi liku-liku sebagai tukang tambal ban di Jakarta, ia mengaku sangat menantang.

"Dulu ada kawanku nawari kompresor angin kecil. Saya pikir bagus juga, daripada pakai pompa tangan isi angin. Lalu saya mencoba mangkal di Monas depan istana selama sebulan. Namun tentara ngusir saya dengan tembakan ke atas. Saya pun lari dan pindah tempat," ujarnya.

Menurut pria berusia 50 tahun itu, terkadang orang melihat pekerjaannya sebelah mata, hingga menganggap sinis dan hina. Namun ia tetap tegar dan tersenyum.

"Suatu ketika ada yang bilang ke saya dengan nada sombong, katanya, hei Togatorop, sampai kapanpun anak-anakmu tak akan ada yang berhasil. Ucapannya itu pak menjadi cambuk buat saya," tuturnya.

Namun, kata pria berkepala plontos itu, Tuhan Yang Maha Kuasa tidak membiarkan hal itu terjadi padanya. Buktinya, anak pertamanya lulus sarjana ekonomi yang kini kerja di perusahaan ternama di Jakarta. Bahkan anak laki-lakinya lulus diterima masuk TNI AD tanpa uang.

"Semua itu berkat Tuhan. Saya hanya bisa menyampaikan puji syukur karena saya merasa senang. Maka, selalu saya katakan jangan sombong jika sudah berhasil," ucapnya. (Ramot)

Tags:
sosokTukang Tambal Bantambal banJakarta Pusatanak sarjanaTNI

Ramot Sormin

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor