ADVERTISEMENT

Sejumlah Anggota TNI Diduga Keroyok 4 Warga Hingga Terkapar di Depan Polres Metro Jakpus

Kamis, 28 Maret 2024 19:22 WIB

Share
Ilustrasi pengeroyokan. (Poskota.co.id/Arif Setiadi)
Ilustrasi pengeroyokan. (Poskota.co.id/Arif Setiadi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah Prajurit TNI diduga melakukan pengeroyokan kepada empat warga sipil di depan Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus).

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Chondro menyebutkan, empat orang terkapar dengan kondisi luka setelah insiden pengeroyokan pada Kamis, 28 Maret 2024 dini hari.

"Tergeletak empat orang dalam kondisi terluka dengan sejumlah orang yang melakukan penganiayaan di depan Mapolres," kata Susatyo kepada wartawan pada Kamis, 28 Maret 2024.

Susatyo mengatakan, pengeroyokan bermula saat seorang pedagang dipalak tiga preman di Pasar Cikini, Kecamatan Menteng, Jakpus pada Rabu, 27 Maret 2024.

Pedagang tersebut diketahui merupakan anak Anggota TNI. Sementara identitas ketiga pemalak, di antaranya Odi Rohyadi (30), Fazil Destiandi Putra (28), dan Maulana (23).

"Anak pedagang bersama rekan-rekannya, salah satunya Prada Lukman, datang ke rumahnya Odi. Kemudian, terjadi cekcok mulut dan (anggota TNI) diteriaki maling," paparnya.

Susatyo menambahkan, saat kejadian Lukman tertinggal dari keempat temannya. Kemudian, ia ditarik para preman ke sebuah rumah kosong.

Pelaku lain, Fazli membawa tali dan mengikat Lukman. Dalam keadaan diikat, Lukman menerima pukulan dari Maulana.

Setelah itu, Polsek Menteng segera datang mengevakuasi Lukman sekaligus menangkap Odi.

"Karena kasus ini melibatkan korban dari anggota TNI, perkara ini saya perintahkan untuk ditangani Polres Jakpus," tutur Susatyo. (Pandi)

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Febrian Hafizh Muchtamar
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT